𝐅𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧' 𝐅𝐥𝐨𝐰𝐞𝐫 ᵗʷᵉⁿᵗʸ⁻ᶠᵒᵘʳ

199 40 3
                                    

| 𝐈'𝐋𝐋 𝐖𝐀𝐈𝐓 |






Byun Mijung duduk bersila di sebelah Mark yang baru saja masuk ke dalam kereta . Satu kotak susu soya segar dari peti sejuk dihulurkan kepada Mijung berserta satu bar coklat .

" Bukakan plastiknya . Aku malas , " Mijung bersandar sambil menyedut susu soya , memandang ke arah Mark selamba meminta Mark membukakan plastik bar coklat miliknya .

" Haih , " Mark membukakan plastik bar coklat untuk gadis itu kemudian langsung menyumbatnya ke mulut Mijung sebaik saja dia habis menyedut airnya .

" Mmph ! Mmomok mma mmau ! ( bongok la kau ! ) " Dengan wajah bengang , Byun Mijung melepuk belakang kepala Mark membuatkan dahi lelaki itu hampir berjodoh stereng .

Mark mengeluh pasrah . Salah dia juga cari gaduh dengan si baran Mijung .

" Bagitahu aku boleh ? Kenapa budak tu tahan kau tadi , hm ? " Sambil menarik seatbelt di sisi Mijung , lelaki itu tenang menanyakan soalan itu kepadanya .

Panas hatinya melihat Yibo yang gatal tangan menyentuh Byun Mijung sesuka hati tepat di depan matanya .

" Budak ? Maksud kau Wang Yibo ? Ah , dia kata dia dah lama cari aku . Tak sempat aku nak tahu kenapa kau dah mencelah . Tsk , " Mijung memutarkan matanya menyampah teringat akan hal sebentar tadi di restoran Mingyu .

Mark yang sudah siap memasangkan seatbelt Mijung mengangkat kening mendengarkan sebaris nama itu .

Wang Yiboㅡ

Pap !

Wajah Mijung ditekup memaksa gadis itu memandang ke arahnya . Fokus pada dia saja .

" Amma mmau mi !? ( Apa kau ni !? ) " Mijung menjegilkan matanya , bengang dengan Mark yang tiba-tiba saja menekup wajahnya . Sudahlah pipi dia makin tembam ! Sakit tau kena tekup macam tu !

Tidak mahu kalah pada Mijung , lelaki itu turut menjegilkan matanya . Tegas .

Wang Yibo ! Nama itu memang tidak asing , bukan sebab nama itu selalu disebut-sebut pelajar di sekolah mereka dulu tapi Wang Yibo itulah junior yang sering menghantar puluhan bunga dan coklat pada hari lahir Mijung dan ketika hari valentine .

" Jangan rapat dengan dia ! Suami kau serahkan tanggungjawab untuk aku jaga kau dan Darling . Untuk keselamatan hati dan fikiran kau , jauh dari Wang Yibo . Please . " Pintanya perlahan melepaskan wajah Mijung .

" ish . ya , ya ! "

+

+

+

" AH ! APA SENTUH-SENTUH KEKASIH HIDUP DAN MATI AKU NI ! EYY MELEBIH NI MELEBIH ! " Jeon Wonwoo melihat keadaan dan situasi Byun Mijung dengan bantuan daripada Dongwook menggunakan pantulan di permukaan air di dalam tempurung kelapa .

Wajahnya memerah akibat bengang . Kalau bukan pasal rindu menggunung punya hal mungkin dia takkan tahu tentang perkembangan Mijung .

Baru 5 bulan dia tinggalkan kesayangannya , sudah ada yang cuba mahu mencanas Mijung darinya .

" OLDEU MAN-SSI !!! " Laungnya nyaring mencari keberadaan lelaki tua itu di sekitar kawasan padang pasir yang luas seakan tiada penghujungnya .

" Apa ? Aigo , tak cukup besar ke tempurung tu buat tengok muka bini kau ? " Dongwook bercekak pinggang , mengesat peluh yang mengalir di dahinya .

Tidak mengendahkan wajah kepenatan sang malaikat maut itu , Jeon Wonwoo menariknya ke arah tempurung tadi . Menunding geram ke arah apa yang terpapar di pantulan air di dalam tempurung kelapa itu .

Annoying Neighbour p1+p2 | JWW [ C ]Onde histórias criam vida. Descubra agora