Chapter 15 : Fall

3K 547 139
                                    

[Song : Sia - Broken Glass]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Song : Sia - Broken Glass]

***

Bagaimana perasaan Jiae saat ini? Jimin merasa penasaran sejak tadi. Sesampainya di apartemen Jimin, Jiae jadi sangat pendiam dan mengabaikannya. Jimin sempat berniat mengantar wanita itu pulang, namun ada yang terasa mengganjal di hatinya sebab permasalahan di antara mereka belum selesai. Tanpa meminta persetujuan, Jimin akhirnya membawa Jiae ke apartemennya tanpa mendapat penolakan.

Sekarang Jiae berada di dapur bersama secangkir kopi hangat yang ia seduh sendiri lalu Jimin datang dengan surainya yang masih lembap sekaligus berantakan dan tubuh hanya berbalut bathrobe putih. Lama memandang Jiae yang tak berkutik sedikitpun, Jimin akhirnya memutuskan untuk menarik kursi yang berseberangan dengan wanita itu. Tatapannya dalam dan hangat, tapi tak luput dari rasa bersalah, sedang Jiae bahkan tak balik menyorotnya. Jiae menarik tangannya dari atas meja makan, menyingkirkannya agar Jimin tak menyentuh sewaktu-waktu.

"Ji, aku tidak mau kita bertengkar atau saling diam seperti ini." Jimin senantiasa memandangi wanita di hadapannya lekat. Ia tak akan membahas soal Naomi lagi⸺juga tak akan menyebut namanya. Nama itu akan memicu kekeliruan untuk kesekian kali dan mungkin semakin menyakiti hati Jiae.

"Saya harusnya meminta maaf karena sudah bersikap kekanakan. Saya tidak pantas marah atas apa yang dilakukan Naomi pada Anda. Sejak tadi saya memikirkan betapa lancangnya saya karena sudah menghakimi Anda."

Jimin segera menarik napas dalam-dalam usai mendengar ucapan tersebut dan terlihat marah. Bersamaan dengan itu pula, Jiae mengangkat pandangan hingga bertemu tatap dengan pria di depannya. Jiae beringsut membenarkan posisi duduknya yang tak nyaman bersama perasaan dingin.

"Sir, saya minta ma⸺"

"Diamlah, Ji. Sekarang biar aku yang berbicara."

Seketika itu pula atmosfer berubah menegangkan bagi keduanya. Jimin akan mengakhiri ketidaknyamanan ini untuk membuat Jiae berhenti bertingkah menyebalkan terhadapnya.

"Mari kita buat semuanya lebih jelas. Aku tak memiliki perasaan apa pun pada Naomi. Demi Tuhan, tak pernah. Kau perlu tahu hal itu." Bagaimana mungkin bisa Jimin memiliki perasaan pada Naomi jika hatinya saja masih mengikat nama Seohee? Jimin nyaris mengutarakan ketidaksanggupannya untuk melenyapkan nama Seohee, tapi dia tak bisa melakukan itu untuk melukai hati Jiae lebih banyak. Ia hanya perlu menjelaskan hal-hal penting yang harus Jiae ketahui tentang perasaannya pada Naomi. "Aku tak pernah ingin sengaja membuat hatimu terluka karena mengetahui perasaanmu padaku. Jadi tolong jangan membuatku terlihat begitu buruk di matamu."

Jiae mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas pangkuan. Jimin tetap melukai hatinya. Kehadiran pria itu, namanya, parasnya yang melekat dalam hati dan pikiran, semuanya telah melukai Jiae. Kendati dirinya ingin mengutarakan rasa tak tahannya selama memendam sesak dalam dada; yang berisi seluruh perasaan cintanya terhadap Jimin, Jiae tahu itu tak perlu ia sampaikan hanya untuk membuatnya terlihat lemah.

Trapped by LoveWhere stories live. Discover now