Chapter 13 : Chaotic

3.6K 638 122
                                    

[Song : Renee Dominique & Jason Mraz - Could I Love You Anymore]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Song : Renee Dominique & Jason Mraz - Could I Love You Anymore]

***

Jimin hampir terlelap sungguhan sebelum akhirnya menyadari bahwa ia baru saja memejamkan mata dengan kepala yang menumpu pada permukaan meja kerja. Ia menarik napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya dengan panjang tatkala mendapati lantai ruang kerjanya yang menebarkan sampah kertas. Jimin menyandarkan punggungnya pada kursi sehingga kepala mendongak ke arah langit-langit kamar dan mulai menatap kosong.

Kepalanya terisi oleh nama satu orang yang beberapa hari ini terasa sangat dekat dengannya. Jimin mulai memahami rasa sedih dan pilu sosok itu. Dia pikir, Jiae memiliki kehidupan sempurna dan bahagia seperti kelihatannya. Namun sejak keduanya menjadi sangat dekat, Jimin tahu bahwa kehidupan Jiae cukup kacau sama sepertinya.

Sejemang ia raup wajahnya dengan kedua tangan kemudian mengusap kasar disertai rasa resah. Dalam sekian detik berikutnya pria itu mengulurkan tangan dan membuka laci meja kerja untuk mendapatkan sebatang rokok dan pemantik api, namun atensinya justru malah disita oleh sebuah kotak kecil di dalam sana. Bibirnya mendadak mengembangkan lengkungan kecil yang terkesan rapuh ketika tangan kanan itu meraih kotak kecil beludru merah keluar dari dalam sana. Oh, matanya terasa seakan-akan hendak mengeluarkan air kesedihan. Jimin menggeser lagi kursinya agar mendekat pada meja dan mendenguskan napas ketika keningnya mendarat di permukaan kaca yang dingin.

Min Seohee. Nama itu melintas tanpa izin dalam benaknya. Kali itu bukanlah perdana bagi Jimin untuk merasa patah hati. Sebelum Seohee, ia pernah merasakan beberapa patah hati lainnya. Namun nama Seohee adalah satu-satunya penyebab patah hati yang paling melumpuhkan setiap pergerakan sehingga Jimin takut menjalin hubungan lagi. Jimin menggenggam kotak cincin di tangannya kemudian menarik napas dalam sebelum akhirnya menitikkan air mata.

Bukankah seharusnya saat ini ia telah hidup bahagia? Bukankah harusnya ia dan Seohee tinggal di rumah yang sama dan tertawa⸺bercanda satu sama lain? Jimin menyesali segalanya dan tak bisa berhenti menyalahkan keadaan. Situasinya sungguh kejam. Pada waktu ketika dirinya dipertemukan lagi dengan Seohee di bandara, Jimin menyadari bahwa hatinya masih tak rela. Ia berharap dapat berlaku egois saja saat itu. Akan tetapi apa yang ia lihat lewat sepasang manik Seohee adalah pancaran harap bahwa wanita itu ingin hidup bersama Kim Taehyung⸺bukan dirinya. Jimin tahu ia harus mundur dan melupakan segalanya. Memaksakan kehendaknya hanya akan membuat mereka saling terluka sehingga berbura-pura bahagia di balik rasa sakit.

Masih terhanyut bersama rasa kecewanya, Jimin mendadak disadarkan oleh suara dering bel apartemen sehingga pria itu mengangkat wajahnya, bergegas menampung pipi dengan kedua tangannya dan menepuk-nepuk ringan. Air mukanya kelihatan kacau sehingga pria itu bergegas ke kamar mandi untuk membasuh wajah sejenak. Kemudian Jimin berlari menuju ruang utama dan langsung membuka pintu tanpa terlebih dahulu memantau situasi melalui monitor LCD. Jimin merasakan kelopak matanya melebar tatkala menemukan sosok wanita cantik tengah berdiri di hadapannya sambil melemparkan senyum manis antusias. Sesaat kemudian, wanita itu mengangkat bungkusan yang ia bawa dan disusul dengus tawa.

Trapped by LoveWhere stories live. Discover now