Chapter 16 : Warm

2.6K 471 72
                                    

Jika diibaratkan film animasi Frozen, Jiae mungkin akan mendapat posisi karakter Elsa yang digambarkan sebagai sosok dingin serta tertutup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika diibaratkan film animasi Frozen, Jiae mungkin akan mendapat posisi karakter Elsa yang digambarkan sebagai sosok dingin serta tertutup. Meski begitu, di balik sisi dinginnya Jiae masih memiliki kehangatan yang tersembunyi. Setengah jam lalu, diam-diam Jiae meminta Nyonya Lee membuatkan bubur abalon untuk Jihwan, kontan membuat wanita paruh baya itu tersenyum senang dan lekas bertindak. Di sisi lain, tanpa sepengetahuan Jiae, Jungkook memergoki percakapan keduanya dan merasa cukup terkejut. Tapi kemudian satu ujung bibir pria itu menyungging kecil, mulai menyadari adanya secuil kasih sayang yang Jiae torehkan untuk sang kakak.

Ketika Jungkook sedang berada di kamar untuk menemani Jihwan, Nyonya Lee datang membawa semangkuk bubur dan teh hangat. Jihwan mengerutkan keningnya bingung saat mendapati baki makanan tersebut diletakkan di dekatnya, sedang Nyonya Lee hanya menampilkan senyum dan pamit meninggalkan ruangan usai meminta Jihwan menghabiskan sarapan.

"Aku kan tidak minta bubur. Honey, jangan bilang kau pelakunya?" tuduh Jihwan ragu seraya menatap tajam ke arah kekasihnya. Jungkook mengulum senyum sambil menggeleng cepat. Pria itu kemudian lekas meraih mangkuk bubur di atas baki dan mulai menyendok satu suapan untuk Jihwan.

"Habiskan dulu. Nanti kuberitahu satu rahasia."

"Rahasia apa?" tanya Jihwan sambil menyelipkan helai rambutnya ke belakang telinga, terlihat antusias sehingga memasang pendengaran baik-baik.

"Syaratnya habiskan bubur dulu. Kau belum makan apa pun sejak semalam." Jihwan buru-buru mengerucutkan bibir kemudian meraih lengan Jungkook dan memeluknya erat. Bola matanya berbinar, menorehkan raut memelas yang membuat Jungkook tidak tahan lantas mendengus panjang. "Oh, kumohon. Habiskan dulu buburnya. Jangan menatapku seperti itu."

Senyum Jihwan merekah dalam hitungan detik kemudian kecupan kecil sekaligus nakal mendarat di bibir kekasihnya sebagai bentuk bujukan. Sayangnya Jungkook tak luluh begitu saja. Sederet gigi pria itu tampil lewat senyuman lebar lantas menyodorkan sesuap bubur ke depat mulut Jihwan yang pada akhirnya hanya bisa pasrah dan segera melahap malas-malasan.

....

Jiae memutuskan keluar dari kolam renang usai merasa puas menyegarkan pikiran serta tubuhnya. Dalam balutan bikini seksi berwarna hitam juga sekujur tubuh basah, wanita itu datang ke kursi santai lantas menyambar handuk kecil untuk menyeka wajah kemudian membelitkan ke rambut panjangnya. Beberapa saat kemudian tangannya meraih handuk kimono dan membebat tali yang melingkari pinggul.

Ketika Jiae baru hendak bersantai sambil menyesap jus jeruknya, tiba-tiba saja Nyonya Lee datang lalu segera menundukkan kepalanya sedikit.

"Ada seseorang yang ingin menemui Nona," kata wanita itu dengan iringan senyum. Jiae meletakkan gelas ke atas meja bundar di dekatnya dengan perlahan lalu menatap Nyonya Lee.

"Siapa?"

"Seorang pria tampan. Dia mengaku bahwa dia adalah bos Nona." Jiae kontan membelalak, nyaris bangkit tanpa sadar dari kursi santainya karena peraaan panik.

Trapped by LoveWhere stories live. Discover now