Ellipsism (Kim Namjoon)

18 2 7
                                    

Aku ingin bertahan.

Aku tak ingin menyerah.

Tapi ini menyakitkan,

Maaf ya.

Lepaskan aku.

.・ ☆ ・ ゜・ 。. ❁

"Sera, kau masih bisa sembuh."

Gadis itu hanya tersenyum mendengar perkataan dokternya, sudah kesekian kalinya terlontar ucapan yang sama--sejak satu setengah tahun yang lalu, ah tidak, mungkin sekitar 5 tahun lalu, pertama kalinya ia divonis leukemia. Saat itu ia masih muda, usianya baru menginjak 25 tahun. Ia melakukan kemoterapi--karena ingin pulih dan mengejar senior di universitas nya-- Kim Namjoon. Ia berhasil sembuh.

3 tahun yang lalu, Sera berhasil menaklukkan hati lelaki itu --dan menjadi kekasih Kim Namjoon. Semuanya baik-baik saja, mereka menjalani hari dengan senyum cerah dan euforia.  


Tapi itu berakhir tepat satu setengah tahun lalu, penyakit Sera kembali dan menggerogotinya. Tak ada pendonor yang cocok untuk transplantasi sumsum tulang belakang nya. Detik itu juga, dunia nya serasa hancur. Apa yang akan ia katakan pada Namjoon?

Sera berakhir menyembunyikannya, selama satu setengah tahun--berbagai alasan ia buat agar Namjoon berada dalam ketidaktahuan tentang penyakitnya. 

Puncaknya, tepat sebulan yang lalu, Sera ditemukan pingsan oleh kakaknya. Dokter mengatakan sel kanker nya semakin mengganas, sedangkan tak ada satu pendonor pun yang cocok. Sera mulai putus asa, sang dokter tak pernah mengatakan kalau masa hidupnya sebentar lagi.. Tapi ia hanya merasa --entahlah. Dokter yang sama dari 5 tahun lalu, selalu mengatakan kalau Sera masih bisa sembuh. Gadis itu percaya, tapi sisi lainnya kehilangan harapan. 

Selama sebulan menghilang, Sera beralasan kalau ia ada urusan dengan si kakak di luar negeri, sesekali ia melakukan video call dengan Namjoon setelah kakaknya membawakan baju dan makeup untuknya agar wajahnya tak terlihat pucat.

Senyum cerah yang selalu ia tampilkan berhasil menipu lelaki se-pintar Namjoon,

ironis sekali.  


Kini ia melihat ke arah luar, dengan sendu memperhatikan kota Seoul, lalu matanya tertuju pada Namsan Tower, tempat yang ia suka kunjungi dengan Namjoon. Sepertinya, ini terakhir kalinya ia menyaksikan semua ini.

Gadis itu hanya tersenyum sendu, ia melihat ke dokter nya yang memandangnya dengan rasa bersalah.  

"Jangan menatapku seperti itu. Aku percaya pada ucapanmu. Tapi rasanya sangat sakit, aku lelah." ujar Sera masih tersenyum, tapi terdengar nada putus asa dari suaranya. Dokter itu terdiam, ia tak tau mau bilang apa lagi agar Sera--sahabatnya, mau bertahan. 

"Sera, aku bicara sekarang bukan sebagai doktermu. Tapi sebagai sahabat, kau tak mau bertahan lebih lama? Bagaimana dengan kakakmu, aku, lalu bukannya dulu kau memaksaku untuk menyembuhkan mu agar kau bisa mengejar Namjoon, bagaimana dengan lelaki itu?" tanya dokter itu, kini sudah dihadapan Sera, menggenggam tangannya, mencoba upaya terakhir untuk meyakinkannya.

"Hyorim, kau tau kan, rasanya sangat sakit. Aku mau bertahan, aku tak rela meninggalkan kalian, tapi aku tak bisa,

Kumohon, lepaskan aku ya?" ujar Sera dengan mata yang berkaca-kaca. Akhirnya Sera mengucapkannya, Hyorim langsung menangis terisak dan mendekap erat Sera, ia tak mau melepasnya, tapi ia juga tak mau menyiksanya. 

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Aug 10, 2021 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

BTS Short Storyजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें