Ending Scene (Park Jimin)

31 4 21
                                    

Disclaimer: Inspired by IU "Ending Scene".

.・。.・°❃・

Sekian lama berlalu
Kau tak berubah,
begitupun diriku.

Janjimu kelewat manis,
namun tak kau tepati

Seandainya kau percaya dan setia,
Kita tak kan seperti sekarang


.・。.・°❃・

"Mari kita akhiri semuanya. Aku tak bisa dengan sikapmu." ujar pria itu ditengah hujan deras saat mereka sedang menikmati hot choco.

"Kau tak bercanda kan? Apa katamu dulu? Ingin mencintaiku tak perduli apapun. Dan sekarang?"
ujar si gadis nyaris tersedak, rasa bahagia hatinya tiba-tiba hilang.

"Aku tak bisa dengan sikap egoismu. You never trust me. Setelah ini lupakan semuanya, semoga kau bisa menemukan seseorang yang mencintaimu lebih dari kau mencintai dirimu sendiri. Maaf kau memilih orang yang salah. Kau tau? Ini juga tidak mudah bagiku. Aku tak mau menyerah, tapi kau yang menyerah. You deserve to be happy. But not with me." ujar pria itu, menyalahkan gadisnya.

"Setelah ini semuanya akan berlalu, tetap jaga dirimu baik-baik." ujar pria itu kemudian beranjak dan pergi, meninggalkan si gadis sendirian, membuatnya kesepian di tengah ramainya tempat singgahan mereka tadi.


'Kau hanya tak tau perasaan yang kau berikan padaku. Bicara omong kosong apa kau.'

Gadis itu bukan tak mau percaya.
Gadis itu bukannya egois.
Gadis itu hanya trauma dengan kehidupan percintaannya.
Gadis itu hanya perlu waktu untuk membuka diri dan bangkit dari keterpurukan cinta.
Hanya saja pria yang hampir membawanya keluar dari keterpurukan itu, kembali menjatuh-kannya ke dasar jurang terdalam yang menyakitkan.

.・。.・°❃・

"Choi Yoona?"

Gadis itu berbalik, menatap pria dihadapannya penuh keterkejutan, namun ia sembunyikan.


"Park Jimin?"


"Lama tak berjumpa. Apa kabarmu? Pasanganmu?" tanya Jimin tak sopan.


"Baik-baik saja. Kau yang terakhir. Mungkin kalau kau mau menunggu dan mendengarkan, ceritanya akan berbeda." ujar Yoona tersenyum getir.


"Mianhae, Yoona. Aku tak bisa. Kau tak pernah percaya padaku. Aku ragu kau cinta padaku atau tidak." ujar Jimin.

"Lupakan. Kau hanya tak mengerti aku." ujar Yoona dingin.


"Sepertinya aku tak menyesal mengakhiri hubungan ini. Kau tak berubah. Selalu egois."


"Semua memang salahku. Salahku karena mau diajak berkenalan denganmu, salahku karena cinta padamu, salahku karena kau cinta padaku, salahku karena aku tak bisa membuka diri dan mengutarakan isi hatiku, salahku aku tak biasa berlaku manis dan memberimu cinta yang kau idam-idamkan. Semua memang salahku." ujar Yoona datar, ekspresi wajahnya sangat terjaga, berbeda dengan hatinya yang berkecamuk.

"Aku bukan tak mau membuka diri. Bukan tak mau menerima cinta. Aku belum siap. Seandainya kau bertahan, aku akan berubah. Aku akan menjadi yang kau idamkan." ujar Yoona lagi.

"Aku tak mengerti jalan pikir mu, Choi Yoona." ujar Jimin.

"Aku juga tak mengerti komitmenmu sejak awal." ujar Yoona.

"Sebenarnya, apa kau yakin aku akan menemukan orang yang bisa mencintaiku seperti aku mencintai diriku sendiri, bahkan lebih. Jawablah, dan apapun jawabannya aku akan percaya padamu karena aku selalu seperti itu. Tapi kau tak pernah sadar" ujar Yoona.

Jimin hanya diam dan menatap manik mata indah milik gadis itu. Tak pernah berubah, selalu banyak rahasia dibaliknya yang Jimin tak pernah tau.

"Sepertinya kau pun tak tau jawaban dari pernyataanmu sendiri. Kau tau hubungan kita bagaimana? Seumpama kita terikat tali di langit tinggi, kau yang memotong taliku satu persatu. Tapi kau memotong habis talimu. Hingga kau terjatuh. Kau yang menyerah, bukan aku." ujar Yoona.

Mata gadis itu menumpahkan air kesedihannya tanpa disadari. Semua terjadi begitu saja. Air mata itu lolos dari pelupuk matanya dan menuruni pipi lembutnya, begitu saja tanpa diminta.

"Tuan Park. Terima kasih pernah hadir dalam hidupku dan menceriakan hari-hariku, dulu. Sampai jumpa." ujar Yoona, membungkuk pada Jimin kemudian pergi dari tempatnya.

Tidak ada yang berubah dari mereka, namun perasaan mereka telah mati hanya karena ketidakmampuan menjaga komitmen dan keterlambatan untuk bangkit dari keterpurukan.

.・。.・°❃・

Aku mencoba terbuka padamu
Aku mempercayaimu
Aku juga mencintaimu
Hanya saja aku tak sanggup menunjukkannya

Tapi kau malah menganggapku egois

Aku tak pernah menyerah atas hubungan kita
Tapi kau yang menyerah
Aku tak pernah memutus tali cinta kita
Tapi kau yang memutusnya


In the end, you still blame me


This is our ending scene


.・。.・°❃・

End.


Hi guys, welcome back!!!! Gimana part ini? Gak bagus ya??? Pertama kalinya author bikin sad ending. Walaupun gak sampe nangis nangis sih...

Anyway, hope you enjoy dan jangan lupa vomment.

Borahae!!!

BTS Short StoryWhere stories live. Discover now