First Meet (Kim Namjoon)

29 3 24
                                    

P.s: Aman untuk pembaca yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Entah mengapa dari sekian banyak tempat duduk kosong, namja itu memutuskan duduk dengan seorang yeoja yang sedang asik melihat rintikkan yang jatuh langit. Melihatnya, namja itu tanpa alasan menghela napas lega dan tersenyum, embusan napasnya menimbulkan uap karena cuaca dingin.

Namja dengan tas laptop ditangannya berjalan menuju tempat duduk yeoja itu setelah memesan secangkir cafè latte.






"Hello ms. Can I sit here?" tanyanya, suara rendahnya terdengar mengalun lembut di rungu pendengaran yeoja itu.



"Sure." ujar yeoja itu dengan senyum manisnya, yeoja itu merasa ini adalah senyum termanisnya hari ini.



"Thanks, I'm Kim Namjoon. Nice to meet you." ujarnya dan mengulurkan tangannya.




"Kwon Bora. Nice to meet you too." ujarnya dan membalas uluran tangan Kim Namjoon, keduanya mempertahankan salaman itu dan terpesona dengan keindahan manik mata satu sama lain. Namun seorang pelayan yang mengantarkan pesanan Namjoon segera membuat mereka tertarik ke kesadaran mereka.



"Nona Kwon, sepertinya menyukai hujan?" tanya Namjoon menemukan topik pembicaraan.



"Panggil aku Bora. Aku bisa dibilang menyukai hujan, tapi aku juga mencari ide dan inspirasi untuk ceritaku."


"Eoh? Kau penulis?" tanya Namjoon.




"Ye, tau novel Lueur d'espoir*?" ujar Bora.

*Lueur d'espoir: Secercah harapan {#nyaridigoogle, maaf kalau ada novel yang judulnya ini.}



"Kau penulis novel romansa itu?" tanya Namjoon, yang hanya direspon oleh anggukan oleh Bora, namja itu cukup terkejut bertemu dengan penulis novel itu langsung, mengingat itu adalah satu-satunya novel romansa yang disukai oleh namja penuh kelogisan seperti Namjoon.



"Ah, omong-omong aku juga seorang penulis. Geundae, aku bukan penulis novel romansa sepertimu. Banyak karyaku bergenre sci-fi." ujar Namjoon, tak heran ia lebih menyukai genre sci-fi mengingat ia namja ber-IQ 148, jenius!







"Begitukah? Tak masalah. Romansa dan sci-fi bukan perpaduan buruk"


"Ne?" tanya Namjoon agak bingung.






"Genre cerita kita bukan perpaduan yang buruk, justru kalau kita benar-benar pandai menjadi sebuah masterpiece. Begitupun kita, kita berdua bukan perpaduan yang buruk" ujar Bora, ia tipe yang menunjukkan rasa tertariknya pada lawan jenis secara frontal, tapi walaupun begitu tetap terkesan seperti kode, dan ia tak akan menyalahi kodrat kalau namja yang mengejar yeoja nya bukan sebaliknya.






"Kau baru saja menyatakan perasaan padaku?" tanya Namjoon, sebenarnya relung hati terdalamnya sangat bahagia.






"Ani. Aku tidak suka mengejar cinta, aku lebih suka dikejar oleh cinta. Geundae, you're too obvious, Mr. Kim. Banyak tempat kosong di cafè tapi kau memilih disini. " ujar Bora terang-terangan.






Saat ini Namjoon hanya bisa berdecak kagum dengan yeoja ini, ia pikir Bora bukan tipe orang yang objektif. Diluar dugaan yeoja ini kelewat objektif, membuat Namjoon makin penasaran dengannya. Sekadar informasi, IQ yeoja itu hanya sedikit lebih rendah dari Namjoon, 142.












"Baiklah, mari berkolaborasi" ujar Namjoon terdengar seperti perintah daripada permintaan, dengan senyum cerahnya hingga menampilkan dimple manisnya.








"Hmm, sounds interesting." ujar Bora setelah terdiam beberapa saat.







"Semoga kolaborasi kita menyenangkan, Tuan Kim." ujar Bora dan mengulurkan tangannya.















"Tentu akan menyenangkan, sesuai ekspektasi dan angan anda. Nona Kwon."

End.

Yaak berakhirlah part iniii, probably membingungkan kalian, tapi cerita ini cuman sejenis side story, but yeah, cukup tidak menarik dan membosankan, ini cuman menggambarkan pertemuan mereka, maybe author akan buat another part dengan konfliknya tentu saja.

Hope you guys enjoy, jangan lupa vomment!!!

Borahae!!!

BTS Short StoryWhere stories live. Discover now