To: Jimin oppa.
Oppa, hatiku tak pernah sesakit ini.
Penyebabnya adalah sahabat
namja ku sendiri, sahabat yang
paling kusayang.
Aku tidak pernah memberitahu
oppa alasan aku tidak pindah ke
Belanda. Aku tidak pindah karena
aku ingin menemani oppa.
Walaupun aku tau, oppa pasti tidak
butuh untuk kutemani. Sebenarnya,
entah oppa sadari atau tidak, aku
bertingkah lebih dari sahabat.
Aku terkadang bertingkah seolah
mengatakan bahwa aku suka padamu.
Kemarin, seseorang yang tidak ku kenal
mengirimkanku sebuah gambar.
Gambar itu sudah kucetak dan ada di
amplop juga.
Oppa liat sendiri saja ya. Aku sadar,
aku tidak berhak mengatur apa
yang oppa lakukan.
Tapi melihat foto itu hatiku sakit.
Oh ya, oppa. Setelah kamu membaca
surat ini, jangan mencariku.
Aku juga ingin bilang, bahwa sudah
lama aku menyukaimu, bahkan
aku mencintaimu.
Aku tidak pernah menyatakan
perasaanku yang sebenarnya, karena
aku tau, oppa tidak akan pernah
membalas balik perasaanku, yeoja
yang biasa saja ini.
Walaupun aku tau, aku tidak pernah
bisa menepis semua perasaanku
padamu.
Setelah membaca surat ini, jangan
pikirkan aku. Jaga kesehatanmu selalu.
Saranghae oppa.
With love,
Ahn Yura
Jimin tidak menyangka Yura menyukainya, bahkan mencintainya. Dia merasa dia sangat bodoh karena tidak sadar. Dia kemudian melihat amplop itu lagi dan mengambil sebuah foto.
Ia sendiri terkejut dengan foto tersebut, ia sama sekali tidak pernah menyentuh yeoja manapun. Satu-satunya yeoja yang dia sentuh adalah Ahn Yura, sahabatnya sendiri, itupun tidak lebih dari ciuman di pipi. Bagaimana bisa ada foto ia sedang melakukan adegan panas dengan seorang yeoja. Ia merasa ada yang tidak beres. Ia memperhatikan wajah yeoja tersebut dengan serius. Lee Hyemin, yeoja yang ada di foto tersebut adalah Lee Hyemin.
Ia kembali terkejut, ia saja tidak pernah pergi dengan Hyemin. Dilihat dari latar tempat, sepertinya itu ada di rumah Hyemin, sedangkan ia tidak tau sama sekali dimana rumah Hyemin.
Ia ingin menelepon Suga, karena menurutnya Suga bisa benar-benar serius, lagian kalau memang foto ini hanya rekayasa, ia bersama Suga bisa mendatangi Hyemin. Tapi ini sudah malam, ia tidak ingin mengganggu hyungnya itu, yang ada nanti ia tidak dapat bantuan. Ia menunggu hingga esok pagi.
• • •
Sabtu pagi, kebetulan baik Jimin maupun Suga, tidak memiliki jadwal kuliah untuk hari ini. Jimin sebelumnya sudah menelepon Suga, mengabari bahwa ia akan datang ke rumah Suga. Tentu saja Suga sempat mengomel, tapi Jimin heran juga mengapa hyungnya ini bangun pagi, sekarang saja masih jam 8 pagi.
