247 DTLY: Kesepakatan

75 28 0
                                    

AlunArsen back... 
S

orry telat sehari dari jadwal update

So, selamat membaca ya...

***

Bagian 6: Kesepakatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 6: Kesepakatan

Suasana kantin hari ini lumayan ramai, karena memang ini waktunya istirahat makan siang. Sebelum nanti para mahasiwa melanjutkan kuliah lagi di jam 2 siang. Banyak mahasiswa yang memilih untuk tetap berada di kampus daripada pulang kerumah atau kosan mereka.

Aluna merutuki Arsen dalam hatinya ketika melihat suasana kantin yang padat. Hadirnya Arsenio di kantin Fakultas Seni dan Bahasa memang mengejutkan banyak mahasiswa. Pasalnya ada gerangan apa ketua BEM mereka berada di fakultas Seni dan Bahasa. Kalau pun BEM Universitas dan BEM Fakultas ingin mengadakan sebuah acara, alih-alih sekret kenapa malah kantin tempat mereka untuk diskusi. Lagi-lagi kalaupun mereka ingin berdiskusi di kantin, kenapa Arsen malah duduk menyendiri setelah bertemu sebentar dengan Barian—ketua BEM Fakultas Seni dan Bahasa,—dan anak-anak BEM lainnya tadi.

Namun tak lama berselang, keingintahuan para mahasiwa dengan hadirnya Arsenio pun terjawab. Ketika seorang perempuan jalan mendekati meja Arsen dan duduk di dahapannya. Sebagian dari mereka secara terang-terangan membuat ekpresi terkejut yang dramatis ketika tahu siapa perempuan yang duduk bersama Arsen. Sedangkan yang lainnya, hanya sekedar penasaran saja.

Aluna memang tidak memiliki banyak teman, meski dia ikut di dua organisasi yaitu Club Drama—organisasi kampusnya, dan satu lagi MAPALA, tidak membuat Aluna bebas membuka dirinya dalam pertemanan. Cukup Aluna kenal siapa mereka tanpa mereka harus tau siapa Aluna sudah cukup baginya. Karena Aluna tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian.

Namun ternyata sikap acuk tak acuhnya Aluna terhadap sekitar malah menarik perhatian banyak orang dengan berbagai prestasinya di bidang musik, terlebih dalam permainan cellonya. Gesekan stiknya pada senar cello sehingga menghasilkan nada yang begitu indah pada setiap kali kampus mereka mengadakan acara sukses membuat banyak mahasiswa kagum, ditambah ternyata Aluna adalah orang yang ramah dan mudah bergaul ketika mereka mengenal lebih dekat. Hanya saja memang Aluna sedikit menjaga jarak.

Maka tak heran ketika tahu bahwa perempuan tersebut adalah Aluna, keadaan kantin yang tadinya memang sudah bising makin tambah bising lagi karena mereka berdua.

Aluna menatap Arsenio dengan kesal, "Nggak menarik perhatian banyak orang bisa gak sih?"tanya Aluna begitu ia duduk di kursi depan Arsenio.

Arsen yang tadi sibuk dengan ponselnya menengadah melihat kehadiran Aluna di depannya. Ia pun tetawa ringan mendengar protesan Aluna mengenai dirinya.

"Emang aku setenar itu ya, sampai menarik perhatian orang-orang disini?"tanya Arsen yang terdengar sangat sombong di telinga Aluna.

Aluna memutar bola matanya malas. Merasa geram dan ingin cepat-cepat menyelesaikan urusan dengannya dan pergi dari kantin yang bising ini.

247 Days To Love YouWhere stories live. Discover now