247 DTLY: Futsal dan Teman-Teman Arsenio!

21 3 0
                                    

I'm back with the new chapter heheh....

Udah lama banget kayaknya nggak pegang-pegang lapak yang ini. Seringnya masih re-publish terus. Hihihi

Kali ini aku kasih kalian new chapternya buat nemenin kalian malam lebaranan..

Selamat Hari Raya Idul Fitri buat kalian yang merayakan. Semoga Apa yang sudah kita lakukan sebulan penuh di bulan Ramadan lalu, semuanya di Ridha-i Allah swt. dan keluar dari Ramadan ini jiwa kita semuanya kembali bersih dan suci. 

Taqabbalallaahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim. Minal 'aaidin wal faaiziin💚

Bagian 25: Futsal dan Teman-Teman Arsenio!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 25: Futsal dan Teman-Teman Arsenio!

Laki-laki itu melangkahkan kakinya menuju ke halaman rumah bergaya klasik itu setelah memarkirkan mobilnya di depan gerbang sembari menyunggingkan senyuman kala melihat seorang perempuan duduk di teras rumahnya menunggu kehadiran dirinya. Dengan langkah antusias, ia menyapa perempuan yang berdiri di depannya itu dengan ramah.

"Udah lama nunggu?"

Untuk beberapa saat, perempuan yang berada di hadapannya itu tidak mengindahkan pertanyaannya. Tatapannya malah salah fokus pada luka lebam di sudut bibir laki-laki itu. Tidak parah, tapi cukup mampu membuat perempuan itu mengernyitkan dahinya.

"Kenapa ini?"tangannya naik keatas menunjuk luka di samping bibir, tidak sampai menyentuh lukanya.

"Bukan apa-apa,"elaknya. "Kamu udah siap, kan? Yuk berangkat, keburu sore ntar"ajak laki-laki itu, menarik tangan si perempuan pelan menuju kedalam rumah, hendak berpamitan pada orang tua si perempuan.

"Sen,"panggil Aluna pelan, menghentikan langkah mereka.

Arsen menolehkan kepalanya melihat Aluna, mengangkat alisnya sebagai ganti jawaban atas panggilan Aluna.

"Aku ambilin salep dulu di dalam bentar. Jangan masuk dulu. Kalau masuk, nanti ribet urusannya sama Mama"

Tidak banyak membantah, Arsen langsung melepaskan gengggaman tangannya pada Aluna dan membiarkan perempuan itu masuk kedalam rumah mengambil salep. Lalu ia duduk di kursi yang tadi di duduki oleh Aluna.

Tak lama Aluna kembali dengan salep di tangannya. Ia sempat berpapasan dengan Agash sebelum keluar menghampiri Arsen di teras.

"Udah datang calon ipar kakak?"tanya Agash menggoda adiknya.

Aluna memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan kakaknya itu. Ia mengendikkan dagu kearah luar—tidak berniat menjawab pertanyaan Agash—bermaksud memberi tahu Agash atas keberadaan orang yang ia tanyakan tadi.

"Kok nggak disuruh masuk? Malu ya sama kakak?"godanya lagi.

"Enggak ya. Aku mau kasih ini dulu ke dia. Kalau langsung masuk nyamperin Mama ribet urusannya"kata Aluna menjelaskan sambil mengangkat salep kehadapan Agash.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

247 Days To Love YouWhere stories live. Discover now