247 DTLY: Hari Pertama di Mulai

73 23 0
                                    

Enjoy your reading

***

Bagian 7: Hari Pertama di Mulai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 7: Hari Pertama di Mulai

Hari Pertama

Disinilah Aluna berada. Di depan sebuah rumah mewah ala-ala taipan Indonesia pada umumnya. Design rumah megah dua tingkat dan besar serta halaman yang luas. Aluna tidak bisa membayangkan bagaimana isi dalam rumah tersebut, pasti ada taman belakang, kolam renang dan ornamen-ornamen lainnya untuk memenuhi rumah besar ini.

Setelah obrolan mereka di kantin siang tadi, Arsenio langsung mengajak Aluna untuk menikmati makan malam bersama dengan keluarganya dengan dalih Ibu Mirai memintanya membawa Aluna kerumah mereka.

Aluna menolak ajakan tersebut pada awalnya. Karena ia merasa Arsen terlalu terburu-buru untuk melakukan pendekatan ini dengan membawa Ibunya dalam rencana mereka sebagai topik. Namun, Arsen menjelaskan bahwa hal ini sebenarnya bukan ia yang meminta. Tapi, Ibunya sendiri yang meminta Arsen untuk mengundang Aluna kerumah mereka malam ini. Tanpa tahu bahwa sebenarnya mereka tidak sedekat itu—sebelum ide konyol ini dibuat.

Dengan keyakinan itu Aluna akhirnya menerima tawaran Arsen untuk kerumahnya.

"Ayo, Lun, masuk"ajak Arsen yang berjarak beberapa jengkal di depannya, hendak membuka pintu.

Aluna yang masih sibuk meneliti interior depan rumah Arsenio mengalihkan padangannya pada Arsen dan mengangguk. Ia berjalan pelan mengikuti langkah kaki Arsen dari belakang.

Seperti dugaannya, rumah ini benar-benar luar biasa. Aluna suka dengan design rumah, pemilihan warna dan furnitur-furnitur yang menghiasi setiap sudut rumah Arsenio. Terkesan sangat artistik dan cantik.

Seorang Wanita paruh baya datang dari arah dapur menghampiri mereka—karena Arsen tadi sempat memanggil wanita itu dengan berteriak.

"Eh, sudah datang rupanya"ujar si Wanita tersebut yang tidak lain adalah Ibu Mirai—Mama Arsen.

Ia melihat Aluna berada disamping Arsen, lalu tersenyum hangat menyambut Aluna dalam pelukan. Arsen yang melihat hal itu memutar bola matanya malas. Ia meminta izin untuk naik ke kamarnya sebagai dalih ingin bersih-bersih padahal ia hanya malas melihat keceriaan ibunya yang bertemu dengan Aluna. Seperti ibu dan anak yang sudah lama tidak bertemu saja.

Tak lama Arsen pergi, Mirai mengajak Aluna untuk ikut bersamanya ke dapur. Bisa Aluna lihat disana berserakan bahan-bahan makanan yang sedang Mirai buat.

"Tadi habis dari kampus langsung kemari, Al?"tanya Mirai membuka pembicaraan

"Enggak tante. Aku pulang dulu tadi"

Aluna mengikuti Mirai yang berjalan kearah meja yang dipenuhi dengan bahan-bahan masakan. Ia menimang apa sekiranya yang bisa ia bantu.

"Aluna bantu apa ini, Tan?"ia bertanya sambil memindai bahan-bahan yang ada

247 Days To Love YouWhere stories live. Discover now