247 DTLY: Pacaran, Yuk!

25 7 0
                                    

Bagian 20: Pacaran, Yuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 20: Pacaran, Yuk!

"Jadi, kakak kamu cowok?"tanya Arsen. Mereka saat ini sedang duduk di ayunan yang terdapat di halaman samping rumah Aluna.

Selesai makan Mirai dan keluarganya tidak langsung pulang. Para laki-laki kecuali Arsen melebur di ruang kerja membahas tentang rencana Bian yang ingin membuka sekolah musik di Indonesia. Sedangkan Para Perempuan kecuali Aluna mengobrol sambil ditemani oleh siaran televisi. Sedangkan Aluna dan Arsen atas ide cemerlangnya Mirai dan didukung oleh Kenzi, mereka diminta untuk santai dan mengobrol di halaman samping rumah.

Maka jadilah mereka duduk bersisian di ayunan yang mengalun pelan sekarang.

"Iya"

"Aku pikir dia Perempuan"kata Arsen dengan suara pelan

Aluna menoleh pada Arsen, "Kamu bilang apa?"agak mendekatkan kepalanya pada Arsen karena ia tidak mendengar jelas perkataan Arsen.

"Enggak! Siapa tadi namanya? Agah? Agsa?"

"Agash"

"Indo banget ya mukanya. Nggak ada cina-cinanya kayak kamu"

Aluna terkekeh, "Iya. Agash kakak angkatku"jawaban Aluna membuat Arsen memutar badannya pada Aluna.

Dapat Aluna lihat raut wajah Arsen yang terkejut. Ia memaklumi, Arsen orang baru dihidupnya dan Aluna tidak pernah menceritakan tentang kakak angkatnya pada siapapun bahkan Johan dan Nadia sekalipun. Bukan tidak ingin, tapi Aluna menjaga perasaan Agash yang tidak ingin diketahui oleh banyak orang akan statusnya ini.

"Oh, aku nggak tau kalau tante Kenzi pernah ngangkat anak. Ibu Mirai nggak pernah cerita soalnya"

Aluna menyenderkan punggungnya pada sandaran Ayunan, menautkan jari-jemarinya sembari mengedarkan padangannya kesegala arah,"Mama aku sempet nggak punya anak selama hampir 2 tahun menikah. Jadinya memutuskan buat jadiin kak Agash anak angkat buat nemenin Mama. Sampai akhirnya aku ada dan kak Agash tetap anak angkatnya"

Arsen paham. Lalu ia pun mengikuti Aluna dengan menyenderkan punggungnya yang mengakibatkan bahu mereka saling bersentuhan.

"Jadi selama ini dia di Cina?"

"Iyap. Ikut Papa. Belajar disana sambil nemenin Papa"

Terjadi keheningan diantara mereka setelah itu. Sebenarnya masih ada yang mengganjal di benak Arsen tentang Agash. Tapi ia menahan diri untuk tidak menanyakan lebih lanjut.

"Kemarin jadi hang out bareng Bema?" Aluna menolehkan sedikit kepalanya pada Arsen untuk melihat reaksi laki-laki itu. Entah apa yang Aluna pikirkan sehingga mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

"Jadi"jawab Arsen tanpa menatap Aluna. Duduknya mulai tidak tenang. Ia merasa seolah-olah sedang ketangkap basah sang pacar karena membohonginya yang ketahuan pergi dengan Perempuan lain alih-alih teman nongkrongnya.

247 Days To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang