247DTLY: Kantin

148 42 8
                                    

YEAAY!!! BAB 1 RE-PUBLISH COMING UP

Jumpa lagi kalian sama Aluna dan Arsen dalam versi terbaru 🙌🏻🙌🏻

Yang kali ini lebih matang dari segi cerita, karakter sama plotnya yaaaa

Yang kali ini lebih matang dari segi cerita, karakter sama plotnya yaaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Bagian 1: Kantin

Sebagai mahasiswa tingkat menuju akhir ditambah lagi dengan tanggung jawab sebagai ketua BEM kegiatan Arsen bisa dibilang cukup padat. Dalam tiga bulan kedepan akan diadakan Pekan Olahraga Tahunan yang memang rutin dilakukan setiap tahunnya. Arsen harus memastikan semua persiapannya berjalan lancar. Mulai dari hal-hal kecil seperti penentuan cabang olahraga apa yang akan diadakan sampai dengan hal yang membutuhkan penanganan ekstra.

Panitia sudah dibentuk, saat ini di sekret BEM sangat ramai. Tidak hanya anggota BEM saja, namun, ada juga para panitia dari masing-masing divisi kegiatan yang sedang melakukan rapat. Sebagai ketua BEM, Arsen memantau yang mereka lakukan dan sesekali ia ikut bergabung untuk sekedar menanyakan kendala dan memberikan masukan-masukan yang dibutuhkan.

Bersama dengan laptop di depannya, Arsen mengambil jarak yang sedikit jauh dari riuhnya ruangan untuk menikmati waktunya sendiri sambil nyicil mengerjakan proposal yang direncanakan akan ia ajukan pada minggu depan. Sesekali matanya memindai situasi yang ada, sampai ia melihat sesuatu yang membuat senyum di bibirnya merekah.

"Hai, bang!"sapa seseorang

Arsen tidak menyahut namun menganggukkan kepalanya sebagai ganti sapaan. Matanya terus mengikuti pergerakan orang yang berada di depannya sampai orang tersebut duduk sedikit tidak jauh dari hadapannya.

"Ngapain? Ada rapat?"tanya Arsen

"Eh, nggak ada. Cuma mau main ke BEM aja sambil nunggu mata kuliah selanjutnya"jawab orang tersebut

"Apa itu, Mi?"tanya Arsen penasaran saat ia melihat tangan orang tersebut penuh dengan sesuatu.

"Oh ini"ucapnya sambil mengangkat kertas ke hadapan Arsen. "Draft buat MC"

"Ooh... Mc buat seminar aktivis perempuan besok ya?"

"Hehe. Iya bang,"

"Makin jaya aja ya Mi, nge MC"

Perempuan itu terkekeh ringan. Dari tempat ia duduk kentara sekali ia malu-malu dan sedikit canggung berada di dekat Arsenio. Padahal ini bukan pertama kalinya ia dan Arsenio berbincang. Cukup sering malah karena mereka satu ke-organisasian ditambah Arsenio adalah sahabat abangnya. Tapi tetap saja jantungnya berdetak gugup dan malu-malu.

"Mia"panggil Arsen yang membuat perempuan bernama Mia itu menolehkan kepala, "Mau ke kantin gak?"

"Eh?!"perempuan itu terkejut, memastikan bahwa pendengarannya tidak salah

"Ke kantin. Mau?"ulangnya

Ajakan Arsen padanya sangat tidak disangka-sangka. Mia tidak pernah berkhayal orang seperti Arsen—ya, ketua BEM, anak MAPALA, dan prestasi-prestasinya sebagai mahasiswa berbakat dan pintar dari fakultas pertanian plus the most wanted boy se-fakultas atau malah universitas?—mengajaknya untuk makan siang. Berdua. BERDUA!

247 Days To Love YouWhere stories live. Discover now