247 DTLY: Makan Siang

22 7 0
                                    

Bagian 18: Makan Siang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 18: Makan Siang

Agash melakukan cek in hotel terlebih dahulu dan memasukkan barang bawaannya di hotel tempat ia akan menetap selama kurang lebih dua minggu di Indonesia. Setelah meletakkan barang-barangnya ia keluar hotel dan menghampiri Kenzi serta Aluna yang menunggunya di dalam mobil.

Mereka memutuskan untuk makan siang di luar bersama hari ini serta belanja beberapa bahan untuk di santap bersama pada saat makan malam nanti di rumah.

Sedikit penjelasan tentang Agash. Agash Hardiyansyah, seperti yang diketahui merupakan anak angkat Kenzi dan suaminya. Awal mulanya adalah ketika Kenzi belum di karunia seorang anak padahal umur pernikahan mereka sudah memasuki tahun ke-dua. Saat itu Agash masih berusia 5 tahun dan merupakan anak tetangga mereka saat Kenzi dan Suaminya menetap di Bandung.

Agash kecil sering sekali main di halaman rumah mereka karena saat itu Kenzi memelihara anjing untuk menghilangkan kebosanannya berada sendirian di rumah. Melihat betapa lucu dan menggemaskannya Agash, Kenzi berkeinginan untuk menjadikan Agash sebagai anak angkatnya—tentu saja tanpa memisahkan Agash dari kedua orang tua kandungnya.

Agash menjadi penghibur di kala kesendirian Kenzi. Meski rumah mereka hanya berjarak satu langkah, tak jarang Kenzi meminta Agash untuk makan atau tidur siang dirumahnya. Dan sering juga Kenzi meminta izin pada orang tua Agash untuk memperbolehkan bocah kecil itu menginap dirumahnya saat weekend. Kebiasaan ini terus terjadi hingga Agash beranjak remaja dan bahkan ketika Kenzi akhirnya di karuniai seorang anak, ia tidak meninggalkan statusnya sebagai orang tua kedua bagi Agash. Agash merasa sangat senang karena memiliki dua orang tua yang sangat menyayanginya serta adik Perempuan yang cantik.

Kesenangan Agash untuk merasakan kasih sayang dari dua orang tua berhenti ketika orang tua kandungnya mengalami kecelakaan saat ia berada di penghujung masa SMAnya. Orang tuanya meninggal dunia, menyisakan Agash menjadi seorang yatim piatu.

Sejak saat itu Kenzi dan suaminya resmi mengangkat Agash menjadi anaknya bahkan mereka mengurus pencatatan kependudukan Agash berada dalam satu kartu keluarga mereka.

Namun, meskipun Agash tercatat sudah sah menjadi anak mereka. Agash tahu bahwa ia tetap akan selamanya menjadi anak angkat mereka yang ia panggil dengan sebutan Mama dan Papa. Untuk itu, ketika Agash mulai beranjak dewasa sering kali ia merasa sungkan dengan kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh Mama dan Papa keduanya. Agash merasa tidak layak untuk selalu mendapatkan kebaikan dari mereka. Tak jarang Kenzi sering mengomelinya karena masalah itu. Seperti contohnya, setiap kali Agash balik ke Indonesia, ia lebih memilih untuk menginap di hotel dari pada harus menginap di rumah Kenzi. Hal itu kadang membuat Kenzi geram tapi ia tidak bisa terlalu memaksa Agash akan hal itu. Karena Kenzi tahu kesungkanan Agash pada mereka.

Tujuan makan siang mereka adalah restoran Jepang yang berada di Cityplaza mall karena tempat itu yang terdekat dalam pencarian google maps.

Mereka sampai di tujuan 15 menit kemudian. Lalu langsung menuju restoran Jepang yang menjadi pilihan mereka karena mereka sudah sangat lapar. Aluna dan Agash bertugas untuk memesan makanan sedangkan Kenzi mencari tempat duduk yang akan mereka tempati.

247 Days To Love YouWhere stories live. Discover now