247 DTLY: Pertimbangan

79 29 1
                                    

Semua memang diawali dari tidak saling mengenal kan?. Lalu, kenalan terus jadi dekat. Tahapan akhirnya ada 2 pilihan. Berteman atau lebih dari teman

-Lee Joohan Chan-

***

Bagian 5: Pertimbangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 5: Pertimbangan

Aluna memasuki perpustakaan kampusnya dengan muka di tekuk, langkah kakinya terasa berat untuk menemui sahabatnya yang sudah menunggu di dalam sana. Seorang laki-laki jangkung berkulit sawo matang—yang membuatnya begitu mencolok dari pengunjung perpustakaan lainnya—dengan matanya yang sipit berusaha untuk terbuka lebar ketika melihat Aluna memasuki perpustakaan. Ia melambaikan tangannya sebagai tanda sambil tersenyum memamerkan giginya yang putih rapi. Dengan senyuman lebar ia menyambut Aluna.

"Masih pagi udah ditekuk aja itu muka"kata orang itu, kala melihat raut wajah Aluna yang tidak seperti biasanya. Ia memindai pandangan pada Aluna yang sedang menarik kursi sedikit kasar dan duduk dengan wajah di tekuk beralaskan tas yang ia letak diatas meja.

"Ujian buat minggu depan emang sesulit itu ya?"tanyanya ketika Aluna sama sekali tidak merespon ucapannya.

Aluna hanya membalas dengan menghembuskan napas kasar, yang membuat sahabatnya semakin penasaran ada apa gerangan dengan Aluna. "Kenapa sih, kok kayaknya stress banget? Emang ujian piano buat minggu depan sesulit itu? Biasanya, sesulit apa ujiannya juga santai-santai aja, gak serusuh ini"

Aluna mendesah kasar sambil memiringkan kepalanya ke kanan kearah sahabatnya dengan tas sebagai penyangga, lalu berucap, "Ini lebih rusuh dari ujian piano minggu depan, Jo"

Orang yang dipanggil Jo tersebut mengerutkan keningnya. Masih tidak mengerti dengan tingkah aneh Aluna. Namun, tak ingin menyela karena sepertinya Aluna masih ingin melanjutkan.

"Aku di jodohin"tandas Aluna cepat

Perkataan Aluna membuatnya tidak bisa berkata-kata untuk beberapa saat. Otaknya blank. Ucapan Aluna seperti bercandaan namun sarat akan keseriusan diwajahnya.

"Yang bener, Al?"dari banyaknya kalimat pertanyaan yang muncul di kepalanya dan malah kalimat itu yang ia ucapkan.

"Ngapain aku bohong sih, Johan!"

"Mungkin kamu mau surprise-in aku karena besok aku ulang tahun"

Aluna mengangkat kepalanya, "Kalo aku mau bikin surprise kamu, aku bakal bilang aku ketemu Nadia jalan sama cowok. Biar kamu lebih shok dari ini"ucapnya jengkel

"Gak lucu deh, Al, bercandaannya"jawab Johan ngeri membayangkan jika Nadia—pacarnya—beneran jalan sama cowok tanpa sepengetahuannya.

"Ya emang! Makanya aku lagi gak bercanda sekarang,"Aluna menarik napasnya dalam-dalam berusaha menenangkan diri.

247 Days To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang