Berikan vote dan comment kalian banyak2 yaaa
Gratis!! Tidak dipungut biaya apapun
***
Bagian 15: Bharian
"Oke, sekarang stop ngebahas Mia. Kita disini harusnya nikmati makan malam dengan santai sambil ngobrol tentang kita"ucap Arsen sambil melanjutkan sisa makan malamnya yang tertunda
"Bisa kita minta dessertnya sekarang?"tanyanya lagi.
Aluna mengangguk mengiyakan. Makanan utama mereka sudah hampir habis dan selanjutnya adalah makanan penutup yang memang sengaja mereka minta untuk dihidangkan diakhir setelah mereka selesai dengan hidangan utama.
Arsen mengangkat tangan sebagai isyarat memanggil pelayan restoran. Tak lama seorang pelayan yang menyambut mereka saat tiba tadi menghampiri mereka.
"Mau dihidangkan dessertnya sekarang, Mas?"tanya si pelayan tersebut ketika ia melihat makanan di meja Aluna dan Arsen sudah habis bersih.
"Iya, Mas"
"Oke, ditunggu ya Mas, Al"ucap si pelayan sambil membawa piring kotor dari meja mereka.
"So, melihat kamu yang dekat sama mas yang tadi, berarti kamu udah sering makan disini sama Johan?"tanya Arsen
"Dulu iya, tapi beberapa bulan terakhir udah jarang. Dan aku selalu bareng Nadia kalau pergi sama Johan. Kalau-kalau kamu mau tahu"
Diam-diam Arsen mengangkat tipis bibirnya keatas. Ada perasaan senang sekaligus lega ketika Aluna memperjelas dugaan Arsen pada Aluna dan Johan di awal.
"Kenapa?"
"Aku nggak ada waktu. Belajar buat ujian, latihan juga buat kompetisi cello bulan Juli"
"Ibu Mirai pernah cerita kamu lagi sibuk latihan buat kompetisi itu, acaranya dimana Al?"
"Finlandia"
"Kamu perwakilan dari Indonesia, dong, ya"
"Belum tentu. Dari sini nanti di seleksi lagi, yang terbaik yang diberangkatkan kesana"
"Kapan penyeleksian disini?"
"Bulan 3 nanti"
"Hem, selama beberapa bulan kedepan kita bakal disibukkan dengan kegiatan masing-masing dong, ya"ucap Arsen. Ia menjeda ucapannya sebentar sambil menyipitkan matanya menatap Aluna. "Kamu jangan coba-coba buat menghindar hanya karena kita sibuk, Lun. Aku bakal teror kamu terus-terusan kalau kamu mencoba menghindar"
Aluna mencibir, "Dasar tukang paksa"Ia lalu tertawa kecil yang diikuti oleh Arsenio.
Obrolan pun berakhir bertepatan dengan datangnya dessert mereka. Hal selanjutnya yang mereka lakukan adalah menikmati makanan penutup itu ditemani dengan alunan musik klasik yang diputar melalui speaker restoran.
YOU ARE READING
247 Days To Love You
Teen FictionDijodohkan adalah hal klise dan paling konyol menurut Aluna dan Arsenio. Mereka sepakat bahwa cara menyatukan dua insan melalui perjodohan adalah sebuah pemaksaan. Namun, siapa yang tahu ketika Arsenio untuk pertama kali mencoba membahas hal ini den...