Lv. 8

99 39 2
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Juna, Jinan, Haikal, dan Javen duduk di karpet mengitari ponsel Cecil yang diletakkan di atas meja ruang tamu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Juna, Jinan, Haikal, dan Javen duduk di karpet mengitari ponsel Cecil yang diletakkan di atas meja ruang tamu. Jinan sibuk memakan camilan milik Naga sedangkan Haikal kini beranjak dan pergi ke dapur untuk mencari simpanan camilan lagi. Sementara itu, Juna sangat fokus memerhatikan layar, berbeda dengan Javen yang sesekali dagunya terantuk meja karena mengantuk.

"Lo kalo ngantuk tidur aja," kata Juna sambil memberikan bantal pada Javen. Setelah itu, Javen merebahkan dirinya di karpet dan langsung pulas.

Juna mengamati Javen selama beberapa saat kemudian beralih menatap Jinan. Ia tertawa kecil melihat bocah berumur 16 tahun itu memakan keripik kentangnya dan belepotan sampai ke pipi. Tanpa berbicara sepatah kata pun, ia beranjak mencari tisu untuk membersihkan wajah Jinan.

Ketika masuk ke dapur, Juna terkejut akan keberadaan Haikal begitu pula sebaliknya. Setelah melihat apa yang dilakukan Haikal, Juna langsung menyentil pelan dahi Haikal.

"Bisa-bisanya lo bikin mie tanpa bilang ke yang punya," tegur Juna, "gue juga lah sekalian. Yang rasa soto aja. Gue nggak seberapa suka yang cabe ijo," lanjutnya lalu pergi meninggalkan Haikal setelah mendapatkan satu tisu yang masih belum dibuka.

Haikal tersenyum singkat, "Siap, Komandan!" kemudian mulai membuatkan mie untuk Juna.

Kembali ke ruang tamu, Juna langsung memberikan tisu itu pada Jinan agar dia bisa membersihkan bukti pencurian camilan dari wajahnya. Sekilas ia sempat melihat layar laptop Haikal yang masih menyala, menampakkan fotonya sendiri yang dipasang sebagai wallpaper. Juna mendengus kemudian kembali mengawasi Cecil.

"Ih itu tangannya digandeng mulu kayak mau nyebrang. Kalo Jinan yang minta pasti Kak Acil nolak," protes Jinan ketika melihat Cecil menggandeng Jaemin dalam perjalanan meninggalkan sekolah.

Kini Cecil dan Jaemin tengah berbicara dengan Chenle. Ketika Cecil mengalihkan pandangannya, sekilas Juna dan Jinan melihat sosok familiar tengah berdiri di balik pohon.

Juna dan Jinan saling berpandangan, memastikan apakah mereka melihat hal yang sama. Sementara Juna sibuk mencari ponselnya, Jinan kembali memerhatikan layar ponsel dan menyadari sesuatu.

[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora