Lv. 21

61 23 5
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Satu minggu berlalu sejak Cecil terjebak di dunia game

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Satu minggu berlalu sejak Cecil terjebak di dunia game. Virus yang dikirim Flows benar-benar menyebabkan kehancuran besar. Untung saja Lala telah memasang anti-virus di tempat yang tersembunyi. Tinggal satu kunci lagi untuk melengkapi keenam kunci yang telah di dapat Cecil. Setelah itu, dia bisa kembali ke dunia nyata.

Jantung Mark hampir copot ketika melihat kejadian di apartemen Cecil tadi malam. Ia tertidur pukul empat pagi karena masih mengawasi Cecil dan yang lainnya. Baru setelah Lala membawa mereka ke suatu tempat, matanya mulai terlelap.

Tapi tidak bertahan lama. Bunyi bel yang ditekan dengan brutal membuat mata pandanya terbuka dengan paksa. Ia terduduk, mengumpulkan nyawa terlebih dahulu. Teringat akan kalimat bundanya yang mengatakan bahwa mereka akan kembali ke Jakarta, ia berlari dengan kecepatan setara Usain Bolt menuju lantai bawah.

Tak ada siapapun. Udara dingin dan langit yang mendung menyambutnya ketika ia membuka pintu.

Cahaya dari sebuah mobil hitam yang melintas di depan rumahnya membuat ia menyadari ada bungkusan hitam yang tergeletak di bawah pagar. Sama seperti kemarin. Mark segera mengambil bungkusan itu, tatapannya tak terlepas pada mobil yang kini hilang di belokan. Ia kembali masuk ke dalam rumah dan segera mencari ponselnya.

=======

Juna mondar-mandir di ruang tamu rumah Cecil. Menggigiti kukunya selama beberapa menit. Javen menatapnya gemas, rasanya ingin mengikat kaki Juna agar cowok itu tidak bisa berjalan lagi.

"Kenapa sih, Jun? Lo yang mondar-mandir, gue yang pusing," kata Javen.

Leon menatap Javen tak percaya, "Bang Onyo nggak ngerasa aneh? Ini pertama kalinya Kak Juna bolos. Makanya dia gugup."

Dugaan Leon salah. Juna tengah mengkhawatirkan dua sosok itu. Haikal dan Naga. Apa yang akan terjadi jika Juna membiarkan mereka berdua bertemu.

Mark meletakkan bungkusan-bungkusan hitam itu kemudian duduk di samping Leon. "Haikal sama Naga belum dateng?"

Langkah Juna terhenti. Ia melemparkan tatapannya pada Javen, yang dibalas acungan jempol diam-diam dari cowok pemilik smiley eyes itu. "Nggak tahu, kayaknya telat," kata Juna akhirnya. Ia kembali menatap Javen, memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin