Lv. 11

85 24 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin melangkahkan kakinya dengan hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin melangkahkan kakinya dengan hati-hati. Sesekali ia bersembunyi di setiap belokan agar Jem tidak mengetahui keberadaannya. Ia berjalan di belakang Jem dengan menjaga jarak aman. Sosok itu berjalan dengan tenang dengan kedua tangan di belakang.

Jem memasuki lift ketika Jaemin muncul dari salah satu belokan. Cepat-cepat Jaemin ke lift dan melihat lantai mana yang dituju olehnya. Kemudian Jaemin masuk ke lift lain dan menyusul Jem.

Saat dirinya sampai di lantai 68, ia melihat Jem yang berbelok menuju tangga. Jaemin berjalan mengendap-endap menyusulnya. Pelan-pelan Jaemin menaiki tangga agar suara langkah kakinya tidak terdengar Jem.

Ketika menaiki tangga selanjutnya, Jem sedikit melirik ke belakang kemudian tersenyum. Jaemin yang tengah bersembunyi langsung berdecak kesal kemudian menegakkan punggungnya yang sejak tadi membungkuk. Ia berjalan seperti biasanya tanpa perlu bersembunyi karena Jem telah mengetahui keberadaannya, bahkan sejak mereka meninggalkan aula di lantai 1.

Keduanya sampai di atap gedung itu ketika matahari telah memberikan tugasnya pada bulan. Angin malam yang semilir sejuk menerbangkan helaian rambut mereka berdua.

Jem berdiri di pinggiran, sedangkan Jaemin masih berada di depan pintu atap.

"Langitnya sangat indah, bukan?"

Jaemin tetap di posisinya. Ia masih menatap awas pada Jem tanpa berniat menjawab pernyataan Jem.

Jem tertawa pelan, "Kenapa wajahmu tegang begitu? Hei, santai sajalah," kemudian Jem memutar tubuhnya, "lemaskan wajahmu dan kemarilah. Aku ingin melihat wajah seseorang yang dijadikan acuan saat mereka menciptakan aku."

Jaemin masih bergeming. Kakinya tak berpindah tempat sesenti pun. "Kau sudah tahu aku mengikutimu sejak awal?"

"Ya. Karena memang aku ingin mengundangmu kesini."

[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang