FINAL LEVEL #3 : APOLOGY

59 21 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cecil meletakkan kepalanya ke atas meja, membiarkan tangan Naga mengelus-elus rambutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cecil meletakkan kepalanya ke atas meja, membiarkan tangan Naga mengelus-elus rambutnya. Hari-harinya begitu suram semenjak ia kembali ke dunia nyata beberapa hari yang lalu.

Pertama kalinya ia membuka mata, ia disambut dengan muka-muka kusut dan putus asa. Hujan kala itu bahkan semakin deras dan tidak memberikan tanda-tanda akan reda. Suasana hati Cecil yang awalnya cerah, kini berubah mendung dan tak lagi indah. Ia masih belum sepenuhnya mempercayai semua yang telah diceritakan Juna. Tentang Haikal, balas dendam, dan semuanya.

"Ya, dulu Joni Suhendra itu direktur di perusahaan Ayah. Tapi udah Ayah pecat soalnya dia korupsi. Setelah itu emang banyak rumor beredar kalau dia jadi gila, Ayah juga nggak nyangka kalau dia sampai kayak gitu."

Jawaban sang Ayah membuat Cecil perlahan bisa menerima fakta-fakta yang telah dibeberkan Juna. Awalnya Jefri sangat terkejut mendengar apa yang telah dilewati ketiga anaknya kala ia dan sang istri sedang tidak ada di rumah. Tapi setelahnya ia bisa mengerti kenapa semua itu bisa terjadi.

Cecil menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya perlahan. Rasanya masih ada yang mengganjal dalam dirinya sehingga ia tidak bisa bernapas dengan lancar.

Naga segera menutup kedua telinga Cecil ketika Ayuni datang dengan muka-muka penasaran, "Gue boleh tanya ke kalian berdua nggak?"

"Apa?"

Mendengar nada ketus dari Naga, membuat cewek itu sedikit gemetar. "Eum… Haikal pindah ke sekolah mana sih? Kok gue nggak pernah lihat dia sama kalian lagi? Minggu lalu kalian bertiga juga jarang masuk. Cecil malah seminggu penuh absen, sampai-sampai dihukum sama Pak Idoy. Terus wajah kalian kok kayaknya kusut gitu?"

Matanya melirik ke bangku pojok di mana ada beberapa teman ceweknya yang menatap Ayuni dengan antusias. Oh, bahan gosip.

"Kenapa emangnya? Ini lo wawancara buat ngisi artikel di majalah sekolah? Bukannya lo nggak masuk ke tim redaksi, ya?"

"Bukan buat majalah emang, gue kepo aja."

"Itu masalah lo, bukan masalah gue."

"Jawab aja kali, Ga. Nggak papa kok."

[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]Where stories live. Discover now