Lv. 1

193 44 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi telah memulai hari baru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pagi telah memulai hari baru. Kota itu tampak sibuk dengan penduduk yang berkutat dengan pekerjaan mereka. Kendaraan-kendaraan dengan berbagai model memenuhi jalanan itu. Anak-anak kecil berjalan dengan riang sambil menggandeng tangan sang ibu dan menuju ke halte. Bus besar datang dari arah kanan atas dan berhenti di depan halte.

Anak-anak itu berpamitan pada orang tua mereka, kemudian masuk ke dalam bus. Sekejap kemudian, bus itu melesat terbang melalui rel-rel yang seolah menggantung ke langit.

Cewek itu masih tertidur di kamarnya. Dengan kaki di dinding dan kepala menggantung dari kasur, ia mendengkur cukup keras. Sinar matahari yang sembunyi-sembunyi melewati gorden jendela membuat matanya beberapa kali bergerak tak nyaman.

Sampai akhirnya seekor kucing menghampiri cewek itu dan mengibaskan ekornya tepat di lubang hidung si rambut pendek.

Matanya perlahan terbuka. Ia duduk sambil meregangkan tubuhnya yang entah kenapa terasa sangat sakit.

Sekarang matanya terbuka sempurna. Sedikit kebingungan dengan ruangan kamarnya yang terasa berbeda. Ketika nyawanya seratus persen terkumpul, ia baru menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya.

"Bunda?" Panggil Cecil.

"Abang? Dek?"

Masih tak ada sahutan.

"Ayah?"

Cecil beranjak dari kasurnya kemudian berjalan ke arah jendela. Sedikit terkejut melihat seekor kucing muncul dari bawah ranjangnya.

Ia sibakkan gorden putih yang menghalangi pandangannya dari dunia luar. Matanya yang menyipit karena cahaya, kini berubah terbelalak kaget setelah melihat apa yang ada di luar sana.

"Eh? HEEEE?!" Teriak Cecil terkejut, "ini gue dimana?"

Cecil mulai bergerak memeriksa tempat itu. Mulai dari kamar mandi, lemari baju, dapur, ruang makan, sampai ke kamar tamu. Semuanya benar-benar baru bagi Cecil. Benda-benda di sana sama sekali berbeda dengan apa yang ia lihat selama ini. Teknologinya sangat maju.

Cecil kembali ke 'kamarnya', lalu terduduk dengan punggung bersandar pada dinding kamar. Matanya bergetar kebingungan.

"Huwaaa, ini gue dimana?!" Cecil berteriak. Kepalanya ia tenggelamkan ke lutut, tidak menyadari seekor kucing berjalan menghampiri dan duduk di samping kakinya.

[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]Where stories live. Discover now