Layar ponsel yang tadinya menunjukkan langkah kaki Cecil, kini tiba-tiba berhenti bergerak. Layar itu seolah sedang dijeda. Mereka berdelapan saling pandang kebingungan.
"Hapenya Acil kenapa?" Tanya Haikal.
"Kok macet gitu?" Sambung Jinan.
"Eh, ngomong-ngomong, dari tadi belum ada petunjuk yang muncul, kan?"
Leon mengangguk menanggapi Juna,"Tadi pas potongan kuncinya diambil sama Kak Acil, nggak muncul apa-apa."
"Waktu itu Lala bilang bakalan dapat kunci, kan? Kenapa yang didapat malah cuilan besi gitu?"tanya Javen.
"Gue mau nanya ke Lala tapi fitur WC udah kepake. Mana dia nggak jawab tadi," ujar Juna.
Sebuah foto muncul di layar ponsel Cecil. Ada beberapa laki-laki berdasi yang berjajar rapi dan tersenyum menghadap kamera. Dari wajah-wajah orang yang ada di situ, semuanya dicoret dengan tinta hitam kecuali dua orang yang berdiri di tengah. Cepat-cepat Juna mengambil tangkapan layar namun sepertinya tidak bisa. Ia segera mengambil ponselnya dan memfoto layar ponsel Cecil."Kira-kira ini maksudnya apa?" Tanya Juna sembari memerhatikan foto yang baru saja ia ambil.
Mark hendak membuka mulutnya ketika Javen berseru, "Ada yang muncul lagi di layar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Fantasy : La La Love - NCT DREAM [✓]
FanfictionBagaimana jika kalian bertukar kehidupan dengan tokoh utama dalam sebuah otome game? Bukan otome game yang akan menaklukkan hati para tokoh lelaki melainkan game yang berubah menjadi sebuah game untuk sarana balas dendam. Mendapatkan kunci, lalu apa...