13

2.1K 450 12
                                    


Meskipun sudah bisa dibilang dewasa, tidak jarang Raleine masih sering melakukan hal-hal ceroboh dan membuat seisi rumahnya gempar. Semalaman menonton drama Korea membuatnya tidur larut dan akhirnya Senin pagi ini ia terlambat bangun.

"Maaaa, aku kok gak dibangunin?" Raleine berseru panik saat menuruni tangga. Tangannya sibuk mengikat rambut dengan tas tangan dan tas laptop menggantung di sana.

"Mama udah bangunin tapi kamu bilang nggak ada kuliah?" Cadenza menghampiri Raleine, sudah rapi dan siap berangkat.

"Aku ngomong gitu?" Tanya Raleine tidak percaya. Otaknya mengingat-ingat kejadian tadi pagi. Rasanya memang Mama masuk ke kamarnya dan Raleine membalas sambil setengah tidur. "Aku ngelindur kayaknya. Ya udah aku berangkat sekarang. Dah, Ma."

Raleine mencium tangan dan pipi ibunya lalu bergegas ke luar. Sebelum lupa, dia menyambar kunci mobil yang tergantung dekat pintu garasi lalu segera membuka pintu mobilnya.

Cadenza mengikuti putrinya ke garasi untuk memastikan dia baik-baik saja. Ternyata tidak lama kemudian terdengar seruan lain dari Raleine.

"Kok mesinnya gak mau nyalaaa?"

Cadenza menggeleng, ada-ada saja.

***

Tadi pagi akhirnya Raleine diantar oleh Cadenza hingga stasiun kereta dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi umum tersebut. Sangat terlambat untuk mengikuti kuliah pertamanya, akhirnya Raleine memutuskan untuk absen dan langsung menunggu di kelas mata kuliah kedua hari ini.

Untung kelas itu kosong. Raleine langsung menempati kursi yang biasa dipakai dengan teman-teman dekatnya, lalu membuka laptop. Raleine melihat silabus mata kuliah, mencari materi yang kira-kira akan dibahas di hari ini, membaca sekilas untuk memberikan gambaran tentang materi apa yang akan dia terima nanti. Begitu dirasa cukup, Raleine mengeluarkan ponselnya.

Instagram adalah yang pertama Raleine buka. Foto pertama yang tampil adalah foto Nathan. Entah apa algoritma Instagram sengaja sehingga melakukan itu padanya, di antara banyak foto yang bisa Raleine lihat.

Baru dipublikasikan tiga jam yang lalu. Foto dengan lokasi salah satu kafe di Bandung. Seperti biasa Nathan berpose natural, dengan tawa yang tulus dan tidak dipaksakan, dan pastinya keseluruhan itu membuat foto Nathan sangat enak dilihat.

Tulisan di bawah foto Nathan hanya sedikit.

Smile! Happy Monday, folks!

Tidak ada hashtag, tidak ada emoticon, tidak ada penjelasan, tidak ada credit pada siapa yang memotretnya.

Tapi perasaan Raleine mengarah pada sebuah kecurigaan. Jemarinya lincah mengetikkan nama akun lain. Akun Instagram Indira.

Foto teratas Indira adalah foto sebuah gelang. Dipost oleh Indira tidak lama setelah Dipta berpulang. Penggambaran tentang rasa sayang Indira terhadap Dipta dan betapa Indira merindukan Dipta.

Indira memang tidak memublikasikan apa-apa di halamannya, tapi ada sesuatu di Instagram Story-nya. Dengan sedikit perasaan cemas yang mendadak muncul di dadanya, Raleine menekan foto Indira.

Foto gelas kopi dengan latar belakang tanaman hijau, di situ tertera lokasinya. Ya, lokasi yang sama dengan tempat Nathan difoto tadi.

Berarti kemarin mereka bertemu?

***

Padahal Raleine sekuat tenaga berusaha menyingkirkan gambar-gambar itu dari ingatannya. Tapi entah kenapa hal itu tidak mau hilang. Selama mengikuti dua mata kuliah hari itu, Raleine benar-benar tidak fokus. Dia hanya memperhatikan dosen tanpa benar-benar memahami apa yang disampaikan. Begitu mata kuliah terakhir sore itu usai, Raleine berpamitan kepada teman-temannya lalu segera pulang.

Seyakin Hati Memilih - END (GOOGLE PLAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang