Chapter 36. Mengajak Tawuran

6.5K 1.4K 237
                                    

Ketemu lagi bersama Zoya si gadis shalehah dan tentunya dengan cerita absurdnya. Emot buat Zoya mana?

Info : Untuk buku INCREDIBLE BROTHERS masih bisa dipesan diberbagai toko buku online, dapatkan buku Keluarga Thomas !!!

Instagram : @unianhar
@niniu_nni

***

"ZOYA!!!"

Teriakan girang terdengar mengisi ruang kelas. Sontak semua mata mengarah pada gadis yang seminggu ini tidak masuk. Keyra berlari memeluknya, sekian lama tidak bertemu akhirnya hari ini datang juga.

"Zoya, lo ke mana aja? Kangen banget tahu!" cerocos Keyra menuntun Zoya berjalan ke kursinya, takut Zoya lupa di mana letaknya.

"Lebay lo! Kayak Zoya setahun aja nggak masuk sekolah," cibir Pradipta melewati keduanya. Keyra mencebik, bersandar di tembok melipat kedua tangannya.

"He, Zoya! Baru tahu gue lo bisa sakit juga. Ternyata lo juga manusia." Angga datang menepuk bahu Zoya.

"Zoya itu blasteran robot tahu, sekalinya rusak butuh waktu buat modifikasi," timpal Fije mencari barang di lacinya.

"Oh Zoy, harusnya lo libur lagi hari ini biar kita bisa jengukin lo sekalian mau numpang makan. Kita mau rasain nasi Hadinata rasanya gimana, asin apa biasa aja," ujar Deden terlihat kecewa, harapannya lebur seketika kala Zoya muncul pagi ini.

"Rasanya pahit kayak hidup lo!" serobot Jason melewati Keyra yang masih bersandar di tembok lalu duduk kursinya---di belakang Zoya.

"Hei, Nenek Lampir, lo beneran udah sembuh? Nanggung banget liburnya, sebulan nggak bisa?" sungut Jason mencolek Zoya.

Zoya hanya diam menghela napas panjang. Fisik dan batinnya kelelahan, menanggapi ucapan lucknut mereka akan membuatnya mengalami penuaan dini. Usianya belum tujuh belas tahun, hidupnya harus santai agar wajahnya tetap awet muda.

Mendengar ocehan mereka membuat Zoya ragu dengan ucapan Rio. Mana mungkin? Bahkan lalat saja tidak akan percaya. Zoya menggeleng setelah beberapa lama berperang batin, manusia sejenis mereka mana mungkin melakukannya.

"Eh ngapain lo semua pada ngoceh? Sana jauh-jauh! Pejamu dilarang mendekat!" Arsyad datang mengusir teman-temannya menjauh dari Zoya. Takutnya Zoya terkena bakteri karena tubuhnya masih rentan penyakit.

"Mulut lo kurang ajar ya, Syad," gerutu Angga.

"Makasih pujiannya, lain kali gue traktir cilok belakang sekolah." Arsyad menanggapi santai.

"Kalian nggak barengan?" Jason mendongak pada Arsyad lantas melirik Zoya yang mendengarkan aduan Keyra mengenai Pradipta beberapa hari ini.

"Bareng. Tadi gue ketemu Erlan dulu," jawab Arsyad.

"Lo kapan putusnya sih sama dia?"

"Mulut lo belum pernah ditabok, ya?"

Arsyad dan Jason sama-sama kesal. Keduanya bersitatap, sorot mata mereka mengeluarkan kilatan listrik yang bertegangan tinggi, siapa yang lemah maka akan kalah. Jason tidak senang Arsyad dekat dengan Erlan karena menganggap Erlan membawa pengaruh buruk pada Arsyad, padahal dia belum tahu kalau Arsyad lah pengaruh buruk itu.

ZORION (Tamat)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum