Chapter 18. Informasi

7.8K 1.5K 158
                                    

Selamat sore? Zoya kembali setelah sekian lama nggak muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore? Zoya kembali setelah sekian lama nggak muncul. Kasih emot dong buat dia!!!

Apa kabar semuanya?

Sehat?

Udah dua kali author mangkir dari jadwal update. Sebenarnya bukan nggak ada waktu buat nulis sih, author nunggu votenya sampe 1K sebelum jadwal updatenya tiba. Itu aja, sih. Hehehe

Nah, karena selasa kemarin baru nyampe 1K maka hari ini update 😎 yeeyyyyy

Btw, sekarang ZOYA udah ada di shopee, jadi kalian yang nggak sempat ikutan PO-nya kemarin bisa langsung ke sana. Bukunya terbatas!

*


*

*


Sebelum membaca pastikan kalian vote, komentar dan follow akun author ya 😉 Terima kasih dan selamat membaca....

***

Instagram : unianhar

Bel istirahat berbunyi. Zoya bergegas membereskan alat tulisnya untuk ia masukkan ke dalam laci kala Jason datang duduk di mejanya dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Ngapain lo nangkring di situ?" tanya Zoya hendak berdiri dari kursinya.

"Zoy, gue ganteng, nggak?" Jason meniup kedua telapak tangannya lalu diusapnya kedua sisi kepalanya.

Zoya menatap Jason horor. Tumben manusia setengah otak sepertinya bertanya seperti itu? Membuatnya bingung saja.

"Kak Jason....sakit ya?" Zoya meletakkan tangan di kening Jason lalu memegang keningnya untuk dia bandingkan. "Nggak sakit. Emang Kak Jason aja yang aneh."

"Gue aneh kenapa?" tanya Jason bingung.

"Ya aneh-lah. Nanyain sesuatu yang udah jelas, seluruh orang juga tahu kalau Kak Jason ini jeleknya naudzubillah jadi please jangan tanyain tentang hal konyol kayak gini!" Zoya menepuk bahu Jason sebelum melewatinya begitu saja. Mengabaikan Jason dengan wajah syoknya.

"Syad," panggil Jason memandang Arsyad setengah sadar menerima penghinaan dari Zoya.

"Kan gue udah bilang jangan nanya sama dia, ya, lo sendiri yang ngeyel," ejek Arsyad ikut berdiri mengikuti Zoya. Meninggalkan Jason yang memukul-mukul dadanya merasa jleb.

Sebelum ke kantin, Arsyad dan Zoya memasuki ruang OSIS dengan maksud ingin mengajak Orion. Cowok itu lebih dulu ke ruangannya setelah menyelesaikan tugas mereka. Arsyad duduk disalah satu kursi, di depannya ada meja panjang di mana banyak barkas-berkas berserakan, orang-orang di dalam sana sibuk. Arsyad berdecak.

ZORION (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang