Chapter 07. Jujur

12.7K 1.8K 207
                                    

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Jangan lupa vote dan komentar ya, makasih 🤗

*




*




*

Instagram : unianhar

Suara lagu Ariana Grande 7 Rings mengisi ruangan yang minim pencahayaan, menyatu dengan suara sundulan bola yang terdorong menghantam sekumpulan bola yang terletak di tengah-tengah meja hijau. Mata tajam dan bernetra cokelat itu menatap lurus pada bola putih yang berserakah, menegakkan posisi stiknya lalu memilin ujung stiknya sambil berjalan mengambil posisi pas untuk menembak bola yang menjadi sasarannya kali ini.

Stiknya ia ulurkan tepat di belakang bola putih bersiap-siap untuk membidik. Suara bola kembali nubruk membuat beberapa bola jatuh ke kantong sudut meja.

Suara di sekitarnya begitu ramai tidak membuat suara tubrukan bola teredam. Lagi-lagi lelaki itu melangkah mencari posisi membuat lawannya bergeser memberinya jalan.

"Gile. Mata lo kayak mata elang, membidik sesuai sasaran." Jason bersedekap di kursi menonton kedua sahabatnya bermain billiard di depannya.

"Itu makanya gue nggak mau main sama Orion, bisa-bisa gue nggak dikasih kesempatan main." Arsyad meletakkan sebelah tangan di tepi meja lalu sebelahnya lagi memegang stiknya, permainan billiard Orion cukup bagus.

"Ngasal! Gue baru main kalau lo lupa." Orion melirik Arsyad sekilas lalu kembali mengarahkan stiknya ke depan.

Sekembalinya dari sekolah, Orion diajak Jason dan Arsyad bermain billiard tidak jauh dari sekolah mereka. Cowok itu menyusul kedua sahabatnya yang memintanya datang untuk bermain. Ketiganya masih mengenakan celana sekolah, baju seragam mereka sudah diganti dengan baju kaos yang berbeda.

Jason berdiri mendekati Orion. "Zoya tau lo di sini, kan?"

Ancang-ancang Orion terhenti, ia langsung menoleh pada Jason yang dahinya mengkerut mendapati reaksi itu.

"Jangan bilang kala---"

"Gue lupa." Orion menyela dengan tenang, lanjut mendorong bolanya tidak melihat reaksi cengo Jason dan Arsyad yang menumpukan stiknya ke lantai seraya berkacak pinggang. Berbeda dengan Orion, keduanya malah sibuk menerkah-nerka apa yang akan Zoya lakukan pada mereka.

Zoya sudah meminta mereka untuk tidak keluar bermain dan sekarang mereka mengajak pacarnya. Astaga, ini namanya double kill.

"Ri, lo kok anteng-anteng gitu? Kalau Zoya tau gimana? Bisa mati kita." Jason meletakkan kedua tangannya di pinggir meja menatap Orion jengkel. Dalam keadaan seperti sekarang lelaki itu bersikap tenang seperti biasa.

ZORION (Tamat)Место, где живут истории. Откройте их для себя