Chapter 17. Mencari Zoya

9.6K 1.4K 119
                                    

Selamat sore semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat sore semuanya....Zoya kembali lagi dengan rupa yang berbeda. Yap, mulai minggu lalu cast Zoya aku ganti ya.

Kenapa?

Sejujurnya, jauh dari sebelum berita Zara muncul, aku udah berpikir ganti cast setelah melihat Kanna Hashimoto. Kanna juga cantik, dan tentunya wajahnya juga agak tengil, nggak kalah sama Zara. Aku ganti cast sepenuhnya bukan karena kasus Zara, ya. Bukan sama sekali! (Percaya atau tidak, terserah kalian.)

Kalau kalian rasa Kanna nggak cocok jadi Zoya, silakan cari cast sendiri buat bayangin ya 😊 atau kembali ke Zara juga boleh. Gimana nyamannya kalian aja.

***

Selain jam istirahat, jam kosong merupakan surga bagi siswa-siswi Atlanta. Karena di jam itu mereka bisa bebas dari yang namanya bolpoin dan buku atau bersitatap dengan guru yang memiliki watak berbeda.

Seperti di kelas Zoya, guru Biologi yang harusnya masuk mengajar berhalangan hadir. Alhasil kelas mereka kosong. Memanfaatkan waktu lenggang mereka untuk bermain.

Seperti kelas pada umumnya dijam kosong. Nonton drama Korea, nge-game, mengghibah, dan tidur di lantai paling belakang. Ada yang berbeda, jam kosong kali ini Zoya manfaatkan mendandani Jason dengan dibantu oleh Keyra.

Di pojok depan sebelah kanan, tepat di samping pintu. Jason duduk anteng menutup mata. Membiarkan Zoya dan Keyra bereksperimen dengan wajah tampannya.

"Alis lo tebel juga, ya." Keyra memegang alis hitam Jason.

"Iri, kan, lo? Iyalah, nggak kayak lo ngandelin arang buat lukis alis."

"Pensil alis, Ogeb!" ralat Keyra.

"Pensil dicoret di kertas bukan di alis. Heran sama betina jaman sekarang."

"Lo nggak ngerti, Jas."

"Emang gue nggak ngerti. Gue paling nggak ngerti sama lo. Lo mau sekolah apa mau kondangan, bawa perkakas segala," decak Jason.

"Ini make up, Bego," geram Keyra.

"Sama aj---"

Bugh.

Jason membuka mata seraya menangkup mulutnya, melihat Zoya yang masih melayangkan tangan padanya.

"Bebal, sih. Udah disuruh diam malah ngomong," gerutu Zoya menurunkan tangannya. Meniupnya sebelum kembali memegang lipstik yang sempat ia letakkan di meja.

Jason meringis menatap Zoya horor. Bibirnya masih perih karena ditabok begitu saja. Di saat Zoya mendekat ingin menyapukan lipstik pada bibirnya, Jason langsung mundur.

Melihat gerakan Jason yang menghindar, Zoya meliriknya dengan pandangan mengancam. Tangannya yang memegang lipstik terangkat ke atas, gerakannya diikuti oleh Jason. Ibu jari Zoya menyapu lipstik berwarna pink itu hingga patah. Jason refleks menelan salivanya alot.

ZORION (Tamat)Where stories live. Discover now