"Gosh! Gue pinter! Gue pinter!" Lia tidak peduli bagaimana teman-teman sekelasnya menatapnya dengan aneh, pasalnya gadis itu baru saja berhasil mengerjakan satu soal fisika di papan tulis.
"Lah kok gue bisa ngerjain sih?" sama halnya dengan Jeno yang malah heran mengapa dirinya juga bisa mengerjakan soal yang diberikan Bu Sojin di papan tulis bersamaan dengan Lia.
Bahkan guru fisika itupun juga bingung, tapi akhirnya malah memuji mereka.
"Baguslah, dua murid yang selalu mendapat nilai jelek di pelajaran saya dapat mengerjakannya dengan benar, berarti mereka telah belajar dengan giat, kalian harus mencontoh mereka," ucap Bu Sojin sambil mengemasi buku-bukunya,
"Saya kira pelajaran berakhir di sini, setelah ini kalian boleh pulang," perkataan selanjutnya yang keluar dari mulut Bu Sojin malah membuat seisi kelas bingung.
Tapi lagi-lagi, Lia yang masih berada di depan kelas membawa spidol malah bersorak heboh, "Yes! Pulang cepet! Terima kasih Ibuuu, heheh," ujarnya yang membuat seisi kelas akhirnya paham jika mereka akan pulang pagi hari ini.
"Sekian, saya duluan," setelah geleng-geleng kepala heran dengan tingkah Lia, guru fisika itu akhirnya keluar kelas.
Kelas yang hanya ramai karena tingkah Lia tersebut akhirnya ramai juga, siapa sih yang tidak senang pulang pagi?
"Huhu sayang Winter, ini pertama kalinya tau gue bisa ngerjain soal fisika!" Lia kembali ke bangkunya dengan senang, Winter ikut tersenyum bangga akan hal itu.
"Yoi, thanks," Jeno yang duduk tidak jauh dari bangkunya juga berterima kasih, sementara Yangyang yang berada di samping Jeno terlihat tidak peduli.
"Yang, pulang cepet nih pengen ke rumah lo!" ujar Lia tiba-tiba yang membuat Yangyang langsung melotot.
"Eh boleh juga! Gue infoin anak-anak habis ini ke rumah Yangyang!" Jeno ikut-ikut, cowok itu langsung mengambil ponselnya dan membuat Yangyang mengamuk dan berusaha merebut ponsel tersebut.
"Enggak! Apa-apaan!" ujar Yangyang kesal.
"Winter, lo mau ikutan? Rumah Yangyang nggak kalah lengkap dari rumah Saeron loh!" ujar Lia yang sudah excited tersebut.
Winter merasa tidak enak, tapi kali ini bukan karena sungkan menolak niat baik mereka tetapi hari ini gadis itu benar-benar ingin menolak, "G-gue kayaknya nggak bisa," jawabnya yang membuat Jeno ikut terdiam seketika.
"Lah, nggak seru," ledek Jeno,
"Sorry gue ada les hari ini," jawab Winter lagi.
Lia dan Jeno akhirnya menurut,
Tidak ada gunanya juga memaksa,
Tapi sepertinya berbeda dengan Yangyang,
"Les lo masih sore kan? Ikut aja, nanti gue anter lo les,"
Lia dan Jeno yang awalnya kecewa mendadak bertukar pandangan dan tersenyum penuh arti,
🍳🍳🍳
"Gue kira lo bakal ikut prepare acara besok di sekolah?" tanya Haechan heran melihat kehadiran Renjun dan Saeron yang terakhir datang di rumah Yangyang.
"Gue Ketua OSIS-nya, ngapain gue ikutan repot?" balas Renjun yang sekarang malah membaringkan dirinya di sofa ruang keluarga Yangyang dan menyalakan TV seolah ia adalah pemilik rumah,
Sementara Saeron tidak menjawab, ia hanya menunjukkan tabletnya seolah berkata, Gue ketua dekornya, gue udah ngerjain digital masa gue harus tetep dekor biasa di sekolah?
YOU ARE READING
Sunny Side Up | Liu Yangyang
Fanfiction[COMPLETED] Winter, murid pindahan yang langsung membuat satu sekolah heboh karena kepintarannya terancam pindah sekolah lagi, karena Yangyang tidak suka orang pintar lain selain dirinya. Namun, semua keadaan memaksa mereka untuk terus bersama. Kehi...
