Ch. 24 - Jealous

558 126 8
                                    

"Jadi, sekarang lo utang penjelasan ke kita,"

Yangyang menelan ludahnya, teman-temannya begitu seram saat ini.

Saat ini dirinya disidang, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Renjun mengelilinginya sambil bersedekap.

Sementara foto Winter yang melipat baju seragamnya yang ada di ponsel Jaemin diletakkan di depan cowok tersebut seolah menjadi bukti.

Yangyang berusaha santai, tapi cowok itu tidak bisa,

Akhirnya ia menarik nafas panjang-panjang lalu menjelaskannya pada teman-temannya tersebut, "Gue nggak suka dia,"

"Keduluan Sungchan mampus lu," ejekan Jeno kali ini membuat Yangyang menatapnya tajam tidak terima.

"Tapi dia udah ngelipet baju lo, equals lo ngebolehin, dan lo beneran serius suka sama dia," ujar Haechan kali ini, wajahnya sudah sangat serius.

"Tembak sono Yang, udah folding tradition kita juga," Jaemin kini mengambil ponselnya kembali dan memperhatikan foto Winter, "Lipetannya rapi," komentarnya seolah menimbang untuk menjadikan pembantu baru.

Tapi Renjun menggeleng, "Enggak, lo nggak boleh asal tembak sebelum janji nggak bakal sakitin dia nanti,"

Yangyang menghela nafas,

Dari dulu teman-temannya ini selalu berjanji, akan tidak asal mencari kekasih dan membuangnya begitu saja jika sudah bosan,

Mereka harus benar-benar serius dan tidak boleh menyakiti perasaan gadis itu. Oleh karena itu, jika tidak serius, lebih baik jauhi saja,

Walaupun Renjun dan Saeron yang sering sekali berbeda pendapat, atau baik Jeno dan Siyeon yang sama-sama memiliki banyak pengagum rahasia, atau Haechan dan Ryujin yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, dan terakhir Jaemin dan Lia yang tidak dapat ditebak,

Toh, mereka juga langgeng-langgeng saja,

Tentu saja karena keempat cowok tersebut juga sudah berjanji sebelumnya jika mereka tidak akan menyakiti gadis pilihannya masing-masing tersebut.

Mereka harus yang diputuskan, diselingkuhi, dan disakiti,

Itu perjanjian mereka.

"Lo nggak kasihan ke dia kayak lo ke Ningning cuman kasihan doang kan?" tanya Haechan setelahnya,

Terakhir, kejadian itu,

Yangyang adalah cowok yang memiliki empati tinggi sebenarnya. Ningning, kalau bisa dibilang, gadis itu adalah gadis yang tidak bercukupan seperti dengannya,

Ia harus memperjuangkan pendidikannya sembari bertahan hidup, dan Yangyang iba akan hal tersebut,

Hidupnya hancur hanya karena salah memilih teman, baiklah dia tidak salah dengan Shotaro karena cowok itu memang pandai, tapi- tidak dengan Hyunsuk.

Dan gadis itu sangat polos,

Yangyang hanya berniat membantunya karena hidupnya jauh lebih baik dari Ningning,

Tapi Winter?

Gadis itu sama sepertinya, perlu Yangyang akui untuk seukuran single parent seperti ibu Winter, mendapat rumah di perumahan elit tersebut bukan hal yang mudah,

Gadis itu juga pintar dan cerdas memahami semua situasi,

Yangyang- entahlah tapi yang pasti ini bukan perasaan kasihan atau iba,

"Lah anjing!" tiba-tiba saja Jaemin mengumpat, membuat semuanya langsung menoleh ke arahnya tentu saja.

Jeno yang paling dekat dari Jaemin ikut melihat ke layar ponsel Jaemin, hal yang membuat cowok itu mengumpat tadi,

"Anjing," dan Jeno ikut mengumpat,

"Apaan?" Renjun ikut melihat isinya dan kaget, lalu menoleh ke arah Yangyang.

"Winter update snap bareng Sungchan di tempat lesnya,"

***

Mama : Maaf sayang, hari ini mama harus lembur lagi

Mama : Kamu pulang ojek online aja ya, saldonya masih ada

Winter menghela nafasnya, Sungchan yang menyadari hal tersebut pun menoleh.

"Kenapa?" tanyanya, tapi Winter hanya menggeleng seolah berkata tidak ada apa-apa.

Jujur saja, ternyata Sungchan seseru itu, mereka punya banyak sekali kesamaan yang membuatnya sangat nyaman,

Tapi menurut Winter, tetap saja Yangyang lebih menarik.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Winter kemudian,

Kini, kedua orang itu sudah berada di luar tempat bimbel mereka, menunggu jemputan bersama dengan yang lain.

Sungchan mengangkat bahunya tanda tidak tahu, "Jalan mungkin? Rumah gue deket sini," jawabnya. "Lo?" tanya Sungchan balik.

"Sama gue,"

Winter kaget, tiba-tiba saja Yangyang muncul di hadapan mereka.

Cowok itu menunjukkan tatapan tak sukanya pada Sungchan, "Gue anter lo pulang," ajaknya sambil menarik tangan Winter,

Winter yang terkejut itu hanya bisa mengikutin Yangyang pada akhirnya, menoleh sebentar pada Sungchan dan melambaikan tangannya,

"Ih lo apaan sih?" tanya Winter heran.

Yangyang diam dan tidak menjawabnya, cowok itu kemudian membukakan pintu mobil untuk Winter dan memasukkan gadis yang sudah ingin membuka mulutnya untuk mengomel lagi.

Winter cemberut di dalam mobil Yangyang, melihat cowok itu dari kaca depan yang berlari menuju pintu pengemudi.

Tapi pandangannya malah tertuju pada mobil depan yang baru saja datang, itu seperti mobil Taeyeon,

Gadis itu mengernyitkan keningnya, tapi Yangyang sudah melajukan mobilnya,

Mungkin sama, tadi mama kan bilang nggak bisa jemput, pikirnya.

"Gue nggak suka lo deket-deket Sungchan," ujar Yangyang to the point, membuat Winter menoleh.

"Dia sekelas sama gue," Winter merasa agak tidak terima, siapa dia menyuruhnya untuk tidak berteman dengan Sungchan? Padahal cowok yang terlihat dingin itu sangat humoris dan baik padanya.

Tapi jika itu adalah perasaan cemburu, Winter mungkin akan- menerimanya?

"Kelas lo sesempit apa sampe harus deket-deket sama dia?"

Winter malah tersenyum, gadis itu ingin menggoda Yangyang, "Lo cemburu?"

Tapi Winter tidak pernah menyangka jika Yangyang benar-benar akan menjawab-

"Iya,"

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangWhere stories live. Discover now