Ch. 13 - Sunny Side Up

562 130 5
                                    

"Lo sering ke sini?" tanya Yangyang yang sekarang menyendok es krimnya, membelalakkan matanya sebentar, lalu kembali menyendok.

"Nyokap sering ajak dulu waktu kecil," jawab Winter, "Enak kan?" tanya Winter kemudian yang melihat ekspresi tekejut Yangyang tersebut.

Yangyang mengangguk, "Gue suka es krim, meskipun semua es krim enak tapi gue agak picky sama rasa atau teksturnya, dan gue suka ini,"

"Sama, gue suka manis-manis, rasa cokelatnya di sini favorit gue, tapi gue lebih milh mint choco buat es krim yang lain," sambung Winter lagi.

"Lo kalau ada rekomendasi tempat es krim lagi kasih tau gue," ujar Yangyang, masih terus menyendokkan es krim rasa cokelat pilihan Winter itu ke mulutnya.

"Gue aja baru pindah ke sini," Namun, setelah beberapa saat gadis itu malah solah berusaha mengingat sesuatu, "Oh enggak, gue dulu kecil tinggal di sini, tapi yang gue inget cuman tempat ini,"

"Gue dari kecil tinggal di Jerman," Yangyang gantian bercerita,

"Kalau gitu kenapa lo nggak terima-terima aja pas bokap lo nyuruh pindah ke Jerman lagi?" tanya Winter, yang kemudian malah meminta maaf karena mengingatkan Yangyang pada kejadian tadi siang,

"Gue... entahlah gue masih nggak pengen pisah sama mereka," jawab Yangyang yang membuat Winter mangut-mangut lagi,

Memang perpisahan adalah hal termenyakitkan dalam hidup,

"Gue kirimin lo soal olimpiade tahun kemarin, nomer 15 gue kesusahan, udah lo lihat?" tanya Yangyang kemudian yang membuat gadis itu mendecak sebal, masih aja memikirkan pelajaran,

"Gue belom lihat, sama Lia kemarin skype sampe malem," jawabnya kesal sambil menyendokkan es krim besar-besar ke mulutnya.

"Bahas apa aja lo? Beneran ghibah-in gue kan lo?" kini giliran Yangyang yang sebal, atau lebih tepatnya pura-pura sebal.

"Geer, kepo banget sih," jawab Winter yang sekarang malah membuka ponselnya dan melihat soal yang diberikan Yangyang tersebut.

"Gue bercanda, kerjain nanti di rumah," Yangyang yang melihat hal tersebut merasa tidak enak, langsung menutup layar ponsel Winter dengan tangannya.

"Yangyang minggirin tangan lo! Ini gampang tau, dimisalin doang, terus dapet deh, jawabannya B!" dan Winter malah menjelaskannya,

Yangyang kesal sendiri, kali ini benar-benar kesal karena segampang itu ternyata, "Gue minta maaf kalo lo tiba-tiba bakal dikirim bokap gue ke Aussie habis ujian selesai,"

Winter kaget, hah Aussie? Apa maksudnya?

Melihat ekspresi Winter, Yangyang malah kelabakan sendiri, memang ia hanya bercerita tentang hal tersebut ke Jeno, teman sebangkunya yang paling dekat saja,

"Shotaro emang dikeluarin secara paksa dan dia enggak harus nyari sekolah lagi, tapi dia dipindahin ke Aussie, umm... lebih ringkasnya semacam beasiswa,"

Perkataan Yangyang benar-benar membuat Winter terkejut,

Selama ini gadis itu salah sangka,

"Bisa dibilang, bokap Jeno pemilik yayasan sama bokap gue kerjasama sama perusahaan atau lembaga gue juga nggak ngerti, dan peringkat satu dari jurusan IPA bakal dikasih beasiswa, Shotaro sih ke Aussie, Ningning harusnya ke Jepang sih kalau dia nggak-"

Yangyang sengaja memotong ucapannya, ia yakin gadis itu mengerti.

Walaupun tampang Winter sekarang benar-benar seperti orang bodoh.

"Hah? Terus lo? Bukannya selama ini peringkat 1? Terus Haechan yang pas itu peringkat 1?" tanyanya bertubi-tubi karena bingung.

"Hmm- beasiswa itu bisa ditukerin sama uang, dan Haechan emang milih uang pas itu, walaupun harusnya sih dia pindah soalnya bokap gue bakal ngira dia bakal ambil peringkat 1 terus, tapi gue belain dia pas itu,"

Sunny Side Up | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang