Ch. 15 - Ivory Dress

575 131 23
                                    

Yangyang masuk ke dalam rumah minimalis tersebut untuk pertama kalinya,

Rumah dengan desain mewah namun minimalis yang terletak di perumahan elit kotanya, dan jujur saja rumah ini masih tercium- baru.

Yangyang tidak akan banyak bertanya, karena memang gadis itu baru saja pindah,

"Gue padahal salah sambung!" Winter tiba-tiba berhenti mendadak, membuat Yangyang yang sibuk melihat isi rumahnya itu jadi tertabrak olehnya.

Membuatnya hampir saja mencium kening Winter jika cowok itu tidak dengan cepat menjauhkan dirinya.

"Apa sih lo? Gue kaget!" serunya kesal.

"Gue lebih kaget lo tiba-tiba dateng ke rumah gue bawa ginian!" Winter menunjuk hanger yang ditutupi oleh cover baju hitam panjang yang Winter yakin isinya adalah dress.

"Nyokap lo belum pulang dari kemarin?" tanya Yangyang yang langsung saja duduk di sofa ruang tengah rumah Winter dengan santai tanpa dipersilahkan terlebih dahulu.

"Yangyang!" seru Winter masih kesal, ia merasa telah merepotkan cowok di depannya tersebut.

"Apa sih? Punya gue lagian," jawab Yangyang yang malah membuat Winter terbelalak salah paham dan Yangyang dengan malas melanjutkannya, "Temen bokap ngira gue cewek, gue dikado itu buat ulangtahun,"

Winter hanya ber-oh ria, tapi kemudian merengek lagi,

"Gue nggak enak sama lo tapi tetep aja!" rengeknya kesal,

Tapi Yangyang malah mendorongnya masuk menuju kamarnya, "Mandi cepet, lo bau,"

Setelah berhasil memasukkan Winter ke kamarnya sendiri, Yangyang duduk kembali di sofa, tapi cowok itu malah salfok dengan foto-foto yang terpajang di dinding,

Setelah berhasil memasukkan Winter ke kamarnya sendiri, Yangyang duduk kembali di sofa, tapi cowok itu malah salfok dengan foto-foto yang terpajang di dinding,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah cantik dari kecil, batinnya. Tapi cowok itu segera tersadar dengan apa yang baru saja ia pikirkan, cowok itu langsung saja menampar dirinya sendiri.

Meskipun cowok itu juga pernah memuji masa kecil Ryujin yang juga sangat cantik tapi mengapa kali ini berbeda,

Karena Winter bukan pacar dari temannya tentu saja,

Cewek itu hanyalah anak baru yang ia dan teman-temannya selamatkan dari Hyunsuk,

Tapi membayangkan Winter nanti memakai dress itu-

Nathaniel Yang! Sadar! Yangyang kembali menampar dirinya sendiri, menggeleng-gelengkan kepalanya untuk beberapa saat.

Jarum pendek sudah berhenti di angka 5 dan jarum panjang berada di angka 6, membuatnya segera tersadar dan memutuskan untuk kembali ke mobilnya dan mengambil atasan jas yang belum dipakainya,

Mendadak cowok itu tersadar,

Ia memilih setelah jas bewarna ivory dan dress yang dikenakan Winter nanti bewarna senada,

Tunggu- mengapa juga ia harus memikirkan hal tersebut? Harusnya ia membiarkan saja bukan?

Jomblo effect hits him really hard,

Yangyang menggeleng-gelengkan kepalanya lagi, berusaha menyadarkan dirinya sendiri lagi-lagi,

"Lo lama banget sih! Jam 6!" merasa salah tingkah, Yangyang pun berusaha meneriaki Winter dari luar,

"Bentar!" terdengar suara Winter dari dalam, sepertinya gadis itu sudah selesai mandi,

Yangyang kembali duduk di sofa, melihat foto-foto Winter yang lain.

"Ayo!" Winter tiba-tiba muncul dari pintu kamarnya, memakai dress pendek bewarna ivory dengan lapisan lace paling luar yang tampak sangat anggun.

Yangyang terdiam untuk beberapa saat hingga kesadaran menghampirinya kembali, "U-um, lo cocok pake itu, buat lo aja dress-nya," ujarnya yang langsung memalingkan pandangan itu.

"Yangyang jangan gitu, gue makin nggak enak, besok habis dicuci gue balikin," Winter agak malu setelah melihat Yangyang yang langsung tidak ingin melihatnya itu, mungkin sangat jelek untuknya?

"Buat lo, lagian gue buat apa gituan?" tanya Yangyang yang masih tidak ingin untuk menatap Winter tersebut.

"Gue ngerepotin lo doang isinya, jangan gitu ih lagian habis ini juga gue baareng lo-"

"Siapa yang bilang gue mau barengin lo?" Yangyang sekarang malah tersenyum jahil ke arahnya, membuat Winter memukulnya kesal.

"Lo tega banget nyuruh gue yang udah cantik gini ngegojek," decak Winter sebal.

"Dih, pede banget, nggak ada yang bilang lo cantik," Yangyang semakin menggoda gadis itu, membuatnya kini malah terduduk di sofa dan cemberut.

"Gue bercanda cantik, ayo,"

Seharusnya Winter tertawa puas, tapi entah mengapa gadis itu malah blushing,

***

"Yangyang," panggil Winter tiba-tiba,

"Hm?" tanya Yangyang tanpa menoleh, matanya fokus melihat ke arah jalanan yang sangat ramai tersebut, padahal mereka sudah telat.

"Ding- Lo kenapa mau bantu gue?" Winter mengurungkan apa yang ingin ia sampaikan dan menanyakan hal lain akhirnya.

Gadis itu kedinginan, AC mobil ditambah hawa malam yang dingin seolah menusuk menembus kulitnya,

"Lo temennya temen-temen gue?" jawab Yangyang dengan nada tidak yakin,

Winter kembali cemberut, "Lo nggak nganggep gue temen?"

Yangyang menggeleng, "Lo rival gue,"

"Harusnya kalau rival, lo malah nggak bantuin gue sampe segininya," ucapan Winter membuat Yangyang berpikir sebentar.

Apa ya yang membuatnya sampai membantu gadis ini hingga seperti ini? Padahal bisa saja dia tidak peduli dan langsung saja pergi ke sekolah tanpa terlambat datang ke acaranya,

"Udah gue bilang gue humble orangnya," jawabnya kemudian yang membuat Winter malah mendecih,

"Lo pasti merasa bersalah nyantet gue kemarin kan?" pertanyaan Winter kali ini membuat dahi Yangyang berkerut dan menoleh ke arah gadis itu.

"Hah? Santet? Sate?" Yangyang bertanya balik dengan wajah tidak pahamnya.

Winter menghela nafas, berarti cowok ini tidak menyantetnya kemarin,

"Gue selalu pengen bantu orang-orang, tapi temen-temen gue nggak ada yang perlu bantuan, semuanya juga udah punya pacarnya masing-masing, dan disaat gue butuh bantuan kadang mereka juga nggak se-frekuensi-"

"Lo sih butuhnya mah nanya soal mtk, soal olim lagi," cibir Winter yang masih dapat didengar oleh Yangyang tersebut.

"Anggep aja lo se-frekuensi sama gue, dan gue juga makasih es krimnya, gue suka es krim tapi gue nggak inget kapan terakhir kali gue makan itu,"

Winter heran, hanya karena es krim? Padahal cowok itu terlihat sangat benci padanya awal-awal,

"Oke intinya, gue ralat tadi, lo temen gue,"

Yangyang sekarang malah melepas jasnya, menyisakan kemeja putihnya yang membuat Winter bingung sekarang,

"Gue tau lo kedinginan," ujarnya yang kini memakaikan Winter jasnya.

Mereka bertatapan beberapa saat sebelum akhirnya saling mengalihkan pandangan dan turun dari mobil,

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangWhere stories live. Discover now