Ch. 16 - Cinderella

602 132 17
                                    

"Ehem! Ada apaan nih, telat bareng, kapelan putih-putih lagi," Saeron yang pertama kali menyadari kehadiran Yangyang dan Winter itu membuat teman-teman yang lain juga ikut menoleh,

"Gue juga kedinginan tau! Lo nggak peka!" Lia malah iri dengan jas Yangyang yang berada di bahu Yangyang tersebut.

"Nggak match nanti lo keramean, salah siapa lo pake warna merah," elak Jaemin,

"Lo nggak bilang! Lagian juga pake kuning norak banget!" Lia tidak mau kalah,,

"Rame banget sih anjir, nih," Ryujin yang juga baru datang bersama Haechan langsung melepaskan tuxedo milik Haechan yang bewarna netral dan memakaikannya pada Lia.

Haechan awalnya ingin protes, tapi ah sudahlah.

"Wih apaan nih? Putih-putih, mau kawin?" akhirnya cowok itu salfok pada Yangyang dan Winter saja,

"Baju lo bagus banget," puji Ryujin kemudian pada Winter,

"Makasih, baju lo juga," Winter yang tersipu itu memuji Ryujin balik,

"Gue juga suka banget baju Siyeon, cocok banget sama dia," kini Saeron ikut memuji, dan mendadak menjadi ajang puji-pujian.

"Ron plis, baju lo mahal banget, gue malah iri," balas Siyeon, "Lia juga cocok banget pake merah, apalagi di-ponytail gitu,"

"Ih enggak, Jaemin aja nggak suka," jawab Lia merendah,

Sementara para cowok hanya menatap satu sama lain dengan bingung,

Hingga Renjun menyeletuk, "Chan, baju lo jelek,"

"Oh iya thanks, baju lo juga," jawab Haechan, "Eh tapi gue suka warna baju Jaemin sih, kuning tai,"

"Thanks bro, gue beli di shopee kemarin," Jaemin juga akhirnya ikut-ikutan,

Yangyang menggelengkan kepalanya heran dengan kelakuan teman-temannya tersebut, cowok itu kini mengajak Jeno yang sama herannya tersebut untuk mencari makanan,

Malam ini, acara digelar di lapangan basket indoor, tempat mereka memang biasa berkumpul,

Dan malam ini, lapangan yang biasanya sepi telah terisi hampir seluruh murid dari sekolah mereka, menandakan betapa besarnya lapangan ini,

Saeron dan seluruh timnya juga telah berusaha keras menyulap lapangan ini seolah menjadi ballroom hotel,

"Good job Jun, ini keren banget," kini Winter memuji Renjun setelah amazed dengan dekorasinya yang membuat lapangan ini benar-benar tidak terlihat seperti lapangan.

"Saeron dong, konsep dia," Renjun malah melemparkannya ke Saeron, kemudian tersenyum bangga pada pacarnya tersebut,

Saeron yang tidak dapat mendengar mereka itu menoleh dengan wajah bingung, "Hah apa? Gue?"

"Udah, habis ini acaranya mau mulai, gue harus ngasi sambutan," Renjun kemudian pamit dan segera bergabung dengan panitia lainnya,

🍳🍳🍳

"Cantik yah Yang?" tanya Jeno tiba-tiba pada Yangyang sambil mengambil dessert dari meja di pinggir ruangan.

"Hah apaan?" tanya Yangyang balik dengan bingung, apa yang cantik? Padahal cowok itu sedang mengambil dessert,

"Winter lah anying," jawab Jeno, kini menyendokkan dessert ke mulutnya sambil berbalik hingga berhadapan dengan temannya,

Yangyang memilih tidak menjawabnya, ikut menyendokkan dessert ke mulutnya, dan yang ia pilih kali ini adalah es krim favoritnya, lalu cowok itu membelalakkan matanya karena terkejut rasanya enak,

"Eh enak, Renjun pesen dimana?" tanyanya tiba-tiba.

"Winter yang nyaranin, gue bantuin pesen soalnya deket rumah," dan Yangyang tidak akan mengira Jeno akan tahu jawabannya,

"Winter? Rumah lo? Oh, tempat kemarin," Yangyang berpikir sebentar lalu mangut-mangut paham,

Giliran Jeno yang tidak paham, "Kemarin? Lo pernah ke sana sama Winter?" tanya Jeno bingung,

Dan Yangyang hanya mengangguk kemudian menikmati es krimnya kembali,

Jeno speechless, "Lo sedeket apa sama dia gila?"

"Apaan sih anjir, temen, sama kayak gue ke pacar lo biasa," Yangyang menjawabnya agak risih, apakah itu aneh?

"Ngaku aja ke gue, lo suka Winter?" Jeno kali ini menatap Yangyang dengan serius,

"Tsk, apa sih," Yangyang lebih memilih memakan es krimnya saja,

"Itu dress bukannya yang temen bokap lo salah ngado lo itu kan?" tanya Jeno, dan Yangyang hanya mengangguk lagi-lagi, "Dan yang lo pake sekarang bukannya pasangan dress itu yang lo bilang?"

Yangyang sekarang tersedak,

Benar juga, saat itu teman papanya mengado lagi, setelan jas yang sedang di pakainya sekarang. Dan beliau juga berpesan bahwa pakaian ini adalah pakaian couple, dia berpesan pada Yangyang untuk memberikannya pada pasangannya nanti,

Bagaimana Yangyang bisa lupa sekarang?

Apalagi cowok itu juga sudah memberikannya pada Winter,

Padahal Yangyang juga asal mengambil jas yang ada pada lemarinya, ia bahkan tidak ingat dengan isi dress-nya karena tertutup cover baju bewarna hitam,

Jeno sekarang menatapnya dengan tatapan jahil menggodanya, "Ayang gue bakal punya ayangnya sendiri!" cowok itu bertepuk tangan bangga.

"Gue nggak inget sumpah!" elak Yangyang, tapi Jeno terlanjur memasang wajah creepy, lagipula mengapa Jeno masih ingat hal-hal kecil seperti itu sih?

"Eh mint choco!" tiba-tiba terdengar suara Lia, kedua cowok itu menoleh,

Teman-temannya itu kini menyusul mereka, lalu pandangan Yangyang jatuh pada Winter yang membuatnya segera membuang muka, beruntung Jeno kini menghampiri Siyeon,

"Fix bakal di list dessert gue," Saeron pecinta dessert yang ikut mengambil es krim itu pun kini mangut-mangut, meresapi rasanya.

"Gue tebak semua dessert yang ada di sini saran lo," Ryujin yang ssudah familiar dengan semua dessert yang berjajar di meja itu langsung menebak,

"Ih ada yang enggak, ini es krim Winter yang saranin, gila gue suka mint choco-nya!" Saeron yang sudah habis dengan rasa cokelatnya dan mengambil rasa lain itu memekik senang,

"Duarr!"

Tiba-tiba terdengar suara petir yang membuat hampir semua orang di dalam ruangan itu memekik ketakutan,

Bahkan untuk seukuran Ryujin saja gadis itu langsung masuk ke pelukan Haechan,

Dan mendadak menjadi romantis karena tidak hanya Ryujin dan Haechan yang melakukan hal tersebut,

Bahkan setelah itu gemuruh dan petir terus datang menyambar,

"AAAA!" Hingga kilat tiba-tiba yang masuk ke dalam lapangan basket indoor mereka dan membuat semuanya menjadi gelap gulita.

Saeron bukannya ketakutan malah mengomel tidak jelas di ruangan yang sudah ramai tersebut karena yang lain ikut ketakutan mengapa tiba-tiba lampu mati,

"Ramalan cuaca nggak hujan tau!" oceh Saeron kesal yang sepertinya langsung saja berlari menuju panitia yang lain,

Hingga tidak sadar gadis itu menabrak Winter yang terdiam karena ketakutan,

Hampir saja Winter jatuh ke meja berisikan banyak cokleat tersebut, kalau saja tiba-tiba pinggangnya tidak segera ditangkap oleh Yangyang,

Dan bertepatan saat itu,

Lampu menyala kembali,

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum