Ch. 22 - Sungchan

509 123 4
                                    

"Gue juga anak baru sih, tapi gue udah banyak nyalin punya anak-anak yang lain," Winter memberikan catatan fisikanya. "Lo udah dapet buku ini?" tanya Winter yang kini menunjukkan buku paket fisika.

Sementara Sungchan menggeleng,

Winter tampak berpikir sebentar, "Besok gue fotokopiin jawaban sama pembahasannya,"

"Makasih, gue banyak ngerepotin ya?" tanya Sungchan yang tiba-tiba merasa tidak enak.

"Eh enggak kok, dulu gue juga gini," jawab Winter yang kini membolak-balik halaman bukunya, "Lo nggak ke kantin?" tanya Winter kali ini bermaksud mengode, walaupun gadis itu masih sibuk mencari sesuatu pada bukunya,

"Enggak, gue nggak papa, lo?" Sungchan bertanya balik.

Tidak mungkin jika Winter berkata jika ia harus di sini untuk membantunya bukan? "O-oh gue nggak laper," alibinya.

"Pacar lo nggak marah kan nanti ke gue?" pertanyaan Sungchan kali ini membuat Winter menoleh dengan heran. "Lo bantuin gue jadinya nggak ke kantin,"

"Pardon me? Gue nggak punya pacar," jawab Winter yang agak tersentak tersebut.

"Yangyang?" tanya Sungchan yang jadi heran sendiri, padahal seperti waktu di toko pizza, hingga membantunya tadi pagi mereka selalu bersama.

Winter sedikit salah tingkah, "Enggak dia bukan pacar gue," jawab Winter.

"Winteeer!"

Tiba-tiba saja sebuah suara mengagetkannya, bukan hanya Winter, namun Sungchan di sebelahnya juga ikut kaget,

Di sana ada Lia dan Siyeon yang tersenyum riang kepadanya,

"Lo yang nganterin pizza pas itu kan?" tanya Lia, sekarang duduk di depan mereka setelah membalikkan kursi depannya.

Dan Sungchan mengangguk agak ragu-ragu, berusaha mengingat,

Oh yang ambil pizza di depan pas itu, lalu ia melihat ke arah Siyeon yang juga ikut mengambilnya waktu itu, kalau tidak salah ada 5, termasuk Winter.

"Lo dulu sekolah dimana?" tanya Siyeon sekarang.

"Oh gue berhenti satu semester dulu kelas 10, bokap gue meninggal," jawaban dari Sungchan membuat suasana hening mendadak.

"Sori, gue nggak bermaksud-" Siyeon merasa bersalah tiba-tiba.

Tapi Sungchan malah tertawa renyah, "Santai aja, gue nggak papa," jawabnya, dan Sungchan tidak tahu jika ada paparazzi di kelas ini sehingga foto tertawanya yang sangat tampan itu sudah menyebar sekarang,

"Oh, tadi Ryujin nitip salam, nama gue Lia btw dia Siyeon," Lia memperkenalkan dirinya kemudian, "Kita duluan ya, ada latihan lagi," pamitnya kemudian.

"Gue Sungchan, semangat latihannya," ucap Sungchan yang membuat Lia dan Siyeon membeku sebentar kemudian berteriak heboh saat keduanya sudah keluar kelas tersebut.

Winter tersenyum, geleng-geleng kepala dengan kelakuan keduanya,

"Winter gue boleh minta kimia juga nggak?" tanya Sungchan setelahnya,

"Um, hari ini gue kasih lo yang ada di pelajaran aja, kimia udah kemarin jadi gue nggak bawa, atau lo kasih nomor-"

"Bimbingan," tiba-tiba saja Yangyang datang entah darimana, langsung memotong perkataan Winter dan melewati mereka berdua, dengan Jeno yang menatap tajam ke arahnya.

"Tapi Yang-" Winter hendak memerotes tapi akhirnya menurut juga, "Gue habis ini ada bimbingan olimpiade jadi-"

"Lo sama gue aja," Jeno mendadak muncul di depan mereka, masih dengan tatapan tajamnya yang dingin,

Bahkan Winter saja dapat merasakan tusukan dari mata Jeno tersebut,

"Oh iya, gue Jeno pacar Siyeon,"

🍳🍳🍳

"Yangyang lo bisa nggak ngeselin sekali aja nggak sih?" tanya Winter yang akkhirnya meledak juga, sedari tadi cowok tersebut mengabaikannya.

Padahal gadis itu benar-benar tidak bisa mengerjakan soalnya.

Dan sudah beberapa kali ia mencoba untuk memanggil Yangyang, memintanya untuk membantunya tapi cowok itu terlihat fokus hingga Winter mencoba untuk mengerjakannya sendiri,

Tapi masih tidak bisa.

Mana pembimbingnya juga berhalangan, kalau kata Winter sih makan gaji buta,

Akhirnya Yangyang pun menoleh, tapi hanya menoleh dan kembali fokus ke pekerjaannya lagi,

"Yangyang!" akhirnya Winter berteriak juga, "Gue ada salah sama lo yah, gue laper jangan bikin orang laper marah-marah,"

Kini Yangyang benar-benar menoleh, tapi tidak hanya sejenak seperti tadi, dan cowok itu baru saja teringat jika Winter tidak ke kantin tadi, "Ya lo milih bantu Sungchan kan, salah lo sendiri,"

Setelah berkata seperti itu, Yangyang menaruh pulpen dan kertas yang sedang digarapnya dan keluar dari ruangan bimbingan.

Membuat Winter benar-benar speechless. Kenapa cowok itu tiba-tiba sangat jahat padanya seperti ini?

Huffth, Winter menghela nafas, memutuskan untuk mengotak-atik soalnya saja hingga menemukan jawabannya,

Benar-benar hanya soal tersebut yang tersisa, sembari menunggu Yangyang membantunya, gadis itu sudah mengerjakan semua soal bimbingan untuk hari ini.

Jujur saja, gadis itu belum makan dari pagi, atau mungkin hanya satu gigitan martabak manis yang Yangyang bawakan untuknya tadi malam,

Hanya itu, karena tiba-tiba saja Yangyang sudah berada di depan rumahnya untuk menjemputnya sehingga gadis itu harus buru-buru keluar,

Padahal ia sudah bersyukur Yangyang membawakannya makanan walaupun Winter tahu cowok itu ingin memamerkan sunny side up-nya yang tidak gosong,

Tapi Jaemin malah mengambilnya,

Dan masalah lain datang, Sungchan yang tiba-tiba duduk di sebelahnya karena Lia harus latihan dan wali kelas memintanya untuk membantu Sungchan,

Terpaksa ia harus tidak makan, memikirkan soal-soal sulit seperti ini juga sangat menguras tenaganya,

Coba saja Yangyang membantunya mengerjakan soal terakhirnya tersebut, pasti gadis itu akan izin ke kantin sebentar untuk makan,

Winter melihat ke arah pekerjaan Yangyang sebentar, cowok itu sudah selesai,

Dan biasanya jika seperti itu, Yangyang akan langsung keluar entah kemana hingga setelah jam istirahat kedua selesai dan mereka bertemu kembali di kelas,

Sudahlah, Winter kembali menghela nafas, tapi gadis itu kaget karena Yangyang tiba-tiba kembali ke ruang bimbingan dengan sebuah kantung plastik di tangannya,

Yangyang kemudian menyodorkannya pada Winter, membuat Winter langsung saja menerimanya,

Gadis itu membuka isinya, ada susu dan roti di dalamnya, Yangyang juga tiba-tiba menyodorkannya sebuah kertas yang sepertinya merupakan kertas coret-coretannya,

Dan itu merupakan cara dari soal terakhir yang Winter tanyakan padanya,

"Gue aja yang ngasi catetan ke Sungchan,"

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangWhere stories live. Discover now