Epilogue

979 135 35
                                    

"Sunny aduh! Jangan lari-lari Nak! Nanti jatuh!"

Winter melepas wedges tingginya sambil teratih, mencoba mengejar Sunny yang dengan riangnya langsung saja masuk ke dalam rumah sambil berlari,

Sungchan tersenyum di dapur melihat hal itu,

"Udah gue bilang, gue aja yang jemput," ujar Sungchan yang membantu Winter membawakan tas wanita itu.

"Iya! Cunny maunya Papah Uchan yang jemput!" Sunny ikut-ikutan dan sekarang menarik celana Sungchan untuk membantunya bermain bersama.

"Autumn tidur?" tanya Winter sekarang setelah mencubit pipi Sunny gemas.

Sungchan mengangguk, "Iya, dia tadi nangis minta minum, ASI lo habis di freezer!" jawab Sungchan kesal, dan Winter hanya tertawa.

"Ketawa lo! Lihat tuh Sunny, Mamah Winter nakal, masa adek kamu nggak diberi minum," sekarang Sungchan menunduk, menyamakan tingginya dengan Sunny dan mengajak gadis kecil itu untuk mengejek Winter.

"Iyah Mamah Itel nakal! Ya kan Pah?" Sunny sekarang bertos dengan Sungchan, membuat Winter semakin kesal.

"Kenapa sih Sunny? Kayaknya kesel banget sama lo?" tanya Sungchan sekarang, membiarkan Sunny bermain di halaman belakang.

"Gue larang jajan di pinggir jalan, gue pergokin dia tadi mau beli untung nggak jadi," jawab Winter mendengus kesal.

"Nggak papa lah sekali-kali," ujar Sungchan membela.

"Sekali-kali mata lo! Kalau sakit habis makan gituan gimana?" tanya Winter yang kini marah.

"Ya kan anak gue!" Sungchan menantang,

"Anak gue juga!" balas Winter tidak terima,

Sungchan memilih mengalah sebelum Winter berubah menjadi singa,

"Lo kalau ngasih uang jajan Sunny jangan kebanyakan," omel Winter lagi kali ini,

Tapi Sungchan malah mengernyitkan kening bingung, "Gue nggak pernah ngasih uang dia,"

"Terus siapa?" tanya Winter heran.

"Gue,"

Winter dan Sungchan menoleh secara bersamaan,

Menemukan Yangyang dengan setelan jasnya tersenyum tidak bersalah ke arah mereka,

"Kenapa lo pulang?" tanya Sungchan sekarang pada Yangyang,

"Terus kenapa lo di rumah gue?" tanya Yangyang balik yang membuat Sungchan terdiam lalu memekik kesal,

"Udah ah! Gue pulang, Sunny ayo pulang!" ajak Sungchan kemudian yang membuat Winter dan Yangyang tertawa puas.

"Kamu kenapa pulang?" tanya Winter kali ini pada Yangyang,

Sementara Yangyang malah mengalungkan lengannya di leher Winter lalu menggecup puncak kepala istrinya tersebut, "Kangen kamu,"

Sungchan sebagai penonton kini memasang ekspresi jijik lalu melempar keduanya dengan anggur yang ada di dekatnya,

"Nikah sana lo! Ganggu mulu!" keluh Winter yang sekarang melempar balik anggur yang tadi dilempar oleh Sungchan,

"Diem lo! Gue pulang!" balas Sungchan kesal, kini menuju halaman belakang untuk mengajak Sunny pulang bersamanya,

"Kamu kenapa pulang?" ulang Winter sekarang,

"Aku udah bilang kan, kangen kamu," jawab Yangyang yang membuat Winter malah mencubit cowok itu,

"Serius sayang," ujar Winter kesal,

"Beneran sayaaaaang," jawab Yangyang yang malah gemas sendiri,

Tapi sekarang Winter malah cemberut, membuat Yangyang pada akhirnya menjelaskannya,

"Sungchan bilang kamu jemput Sunny sekolah, terus Autumn nangis," jelas Yangyang,

"Terus kenapa kalau Autumn nangis?" tanya Winter kesal, "Kamu gendong dia aja perlu dihitung dulu berapa tenaga yang dikeluarin, sudutnya juga, semuanya!"

"Kan dia masih bayi, tulangnya masih osteoblas, belum keras jadi osteosit," jawab Yangyang lagi yang membuat Winter semakin kesal.

"Tapi kamu nggak perlu hati-hati segitunya juga, kalau kamu gendong dia tapi sikumu bentuk sudutnya terlalu lebar kan tangan kamu sakit juga," balas Winter,

Sementara Sungchan cengo melihat keduanya,

Termasuk Sunny yang jadi ikut-ikut Sungchan membentuk ekspresi cengo,

"Fix Autumn Yang jadi the next Albert Einstein, papah-mamah-nya aja gini," ujar Sungchan sambil melongo,

Tapi Sunny malah mendongak melihat Sungchan dengan heran, "Sunny juga nggak pah?"

- END -

A/N

Yeayy akhirnya selesaiii~

Makasih semuanya yang udah baca work ini, agak crack sih iya emang crack Yangyang Winter terus absurd banget aku nulis ini gara gara gabut stress sekolah online but tetep aja makasih semua mau mampir ke work ini,

Buat @xiaolumark (kayaknya ga bisa ke-mention deh, yaudahlah) yang sering ngingetin buat update makasih banyaaak, beneran biasanya aku lupa kalo hari itu rabu atau sabtu,

And last but not least, minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir batin semuaaa, selamat hari raya idul fitri besok ehee,

Udah gitu aja, makasiiiih~

Sunny Side Up | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang