Ch. 19 - Martabak

523 126 8
                                    

Winter bermalas-malasan di kasurnya, kakinya sekarang di dinding sementara kepalanya di samping kasur dan rambutnya menjuntai ke lantai,

Matanya terfokus pada lace dress bewarna ivory yang terpajang sempurna di depan lemarinya, dan perkataan Jeno seolah terputar berulang-ulang kali seperti kaset rusak di otaknya,

"Itu dress couple sama setelan jas yang dipake Yangyang kemarin,"

Sementara Yangyang malah memberikan dress itu padanya, apalagi setelah Taeyeon memberi tahu bahwa dress itu adalah dress yang mahal, Winter merasa-

"WINTERIA WINATA LO MIKIR APA SIH?" tiba-tiba gadis itu berteriak.

Ia memutuskan untuk menuju dapur saja karena perutnya sudah keroncongan, dan seperti biasa Taeyeon belum pulang,

Hanya ada nasi sisa tadi pagi yang sudah dihangatkannya kembali di dalam rice cooker dan tidak ada apa-apa lagi di dalam kulkasnya selain telur, stok kotak susu favoritnya, dan beberapa cokelat yang memang sengaja dibelinya untuk menaikkan mood-nya jika tiba-tiba ia badmood,

Dan di freezer hanya ada beberapa sisa adonan cookies, frozen food seperti nugget dan sosis juga es krim.

Sangat kosong sekali kulkasnya,

Karena gadis itu sedang tidak mood memakan frozen food akhirnya ia memutuskan untuk menggoreng telur saja,

Dan tepat sekali di beranda youtub-nya menampilkan tutorial membuat sunny side up yang membuatnya teringat lagi,

Yangyang,

"Winter apasiiiih?" ujarnya kesal sambil memukul-mukul kepalanya dengan kesal,

Tapi karena lapar, gadis itu akhirnya memutuskan untuk membuatnya. Sangat simpel, ia mengambil pan dan memecahkan telurnya di sana, membiarkannya tergoreng beberapa saat lalu menambahkan air dan menutupnya dengan lid hingga matang,

Sambil menunggu ia kembali memeriksa ponselnya,

Teman-temannya sedang ramai seperti membahas sesuatu, sehingga Winter yang penasaran akhirnya ikut membuka group chat tersebut.

Goddess (5)

Lia : Kesambet apaan Jeno bawain gue martabak?

Lia : Lengkap lagi, manis sama telor

Saeron : Saeron mau jugaaa

Ryujin : Gue gadapet anying

Siyeon : Oh dia ngerusuh sama anak-anak nyewa tempat martabak soalnya gabut

Siyeon : Jadi itu bikinan mereka sendiri

*Siyeon sent a photo (Jeno yang sedang membuat adonan kulit martabak dengan Haechan yang mengocok adonan martabak manis di gayung bewarna pink juga Renjun yang memotong daun bawang, terakhir Yangyang yang mengoleskan mentega ke martabak manis yang sudah matang dan mereka masih menggunakan seragam sekolah)

Lia : Pantes Jaemin gue chat ga bales bales

Lia : Seksi dokumentasi ternyata

Ryujin : HAHAHAH NYEWA TEMPAT MARTABAK

Saeron : Siyeon bilangin Saeron juga mau tapi terang bulan aja dua

Siyeon : Bilang Renjun ajaaa

Siyeon : Lia rumahnya paling deket sama situ makanya dia yang dapet duluan

Ryujin : Lo dapet percobaan pertamanya mereka mampus Li

Lia : Anjir iya pantes gosong pinggiran martabak manis guee

Lia : Tapi enak woy

Winter : Gabutnya beda banget

Saeron : Halo Winteeeer

Ryujin : Bedaan gabut lo lah

Ryujin : Ngerjain soal mtk

Siyeon : Eh Winter, Yangyang mau sampe katanya bukain pintu

Winter : Hah?

Saeron : Apaan nih? Yangyang-Winter beneran?

Lia : KAN GUE BILANG APA PJ WOY

Ryujin : Parah ayang kita semua diambil Winter

Siyeon : Iya huhu

Winter mengerutkan keningnya sebentar, dan entah mengapa kini jantungnya berdetak kencang padahal juga tidak ada apa-apa.

Dan yang benar saja tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di depan rumahnya,

🍳🍳🍳

"Tadi tangannya Winter emang kenapa Yang?" Jeno yang sedang menggigit acar timun itu bertanya,

Yangyang yang memotong martabak red velvet untuk Saeron tersebut menoleh sebentar, lalu fokus pada pekerjaannya lagi.

"Hmmm ada apaan nih?" Haechan di sebelah Yangyang yang sedang mengoleskan menuangkan gula ke dalam martabak manis yang sudah bersarang itu tersenyum creepy padanya.

"Eh punya Saeron banyakin topping-nya!" tiba-tiba saja Renjun memotong, melihat Jaemin yang mengangkat martabak manis kedua yang sudah matang untuk Saeron.

"Lo nggak usah bantuin Yangyang ngalihin topik," Jaemin kini mengangkat dua blok keju seolah mengisyaratkan jika ia akan memakai semua keju tersebut untuk martabak Saeron.

"Kena HCl," jawab Yangyang pada akhirnya yang membuat Haechan tersedak ludahnya sendiri.

"Apaan tuh HCl? Enzim di lambung kan?" Jeno yang padahal praktikum bersamanya malah bertanya seperti orang bodoh.

"Lah anjir gimana terusan? Nggak papa? Kena banyak?" Haechan panik sendiri, tapi kemudian berpikir lagi, "Halah paling di lab konsentrasinya ga begitu tinggi,"

Yangyang mengangguk menyetujui, "Iya, lagian cuma dikit doang,"

"Hah apa sih? Enzim di lambung gimana bisa keluar kena tangan Winter?" Jaemin, orang bodoh lain bertanya.

"Cuman dikit doang tapi bahaya anjir," Renjun yang berbeda jurusan dengan mereka saja mengerti.

"Oh iya? Pantes tuh tadi dia panik banget, Winter malah nge-blank kayak orang bego, terus mereka berdua salting, aduh lucu banget," jelas Jeno panjang lebar.

"Lah anjir udah jadian aja sono," perintah Jaemin, tapi Yangyang malah menendang kakinya sekarang,

Dan yang lain juga mengangguk, membuat Yangyang risih, "Lah apasih anjir, lagian lo semua ga aneh apa tiba-tiba megang tangan cewek?"

"Enggak," jawab Jeno enteng, "Tapi itu dulu pas gue belum suka sama Siyeon sih biasa aja, tapi pas gue udah suka baru deg-degannya minta ampun, itu baru aneh,"

Renjun juga mengangguk menyetujui, "Saeron mah kayak bocil emang minta digandeng mulu, terus lama-lama gue aneh megang tangan dia soalnya gue jadi suka sama dia,"

"Gue sama Ryujin gaada romantis-romantisnya anjir," Haechan malah mengeluh, "Tapi iya sih, awal jadian gue megang tangannya rasanya aneh banget,"

"Sama, gue deketan sama Lia kuping auto budeg, padahal dulu dia kalem banget, nggak pegangan tangan aja deg-degan anjer," sambung Jaemin.

"Intinya lo ada rasa sama dia, nggak usah ngelak lo," Renjun langsung saja ke intinya, dan kini cowok itu memberikan satu kantong plastik berisi dua kotak martabak yang berbeda pada Yangyang. "Anterin noh,"

"Gue nggak ada rasa anj-"

"Udah Yang sono anterin, iya deh iya lo nggak ada rasa ke Winter,"

TBC

Sunny Side Up | Liu Yangyangजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें