Ch. 33 - Rank

536 116 1
                                    

Satu sekolah mendadak heboh,

Bagaimana tidak? Anak baru tampan yang banyak dibicarakan itu tiba-tiba masuk ke dalam circle pertemanan Jeno, cowok famous casanova yang sudah tidak diperebutkan setelah berpacaran dengan Siyeon sang ratu sekolah.

"Gue prefer futsal sih daripada basket," ujar Sungchan yang membuat Ryujin langsung memukul pundaknya hingga cowok itu kesakitan karena pukulannya yang bukan pukulan perempuan biasanya,

"Gue futsal, welcome to the club, gue bilangin Hyunjin nanti," balas Ryujin dan Haechan mencibir sekarang,

"Gue deg-degan anjir!" Jaemin malah heboh sendiri di pojokan,

Lia langsung menaboknya dengan keras, "Heh! Makanya ini kita bahas yang lain biar nggak deg-degan!"

"Gue malah kangen Sunny huhu," Siyeon yang sepertinya tidak memedulikan nilainya tersebut pasrah dan lebih baik memikirkan Sunny saja,

"Nyokap nyewa babysitter buat dia, nanti lo bisa jenguk," ujar Winter akhirnya masuk dalam obrolan, sebenarnya gadis itu takut jika ia benar-benar akan pindah.

Yangyang daritadi hanya diam, walaupun cowok itu benar-benar takut dengan apa yang terjadi jika ia tidak mendapatkan peringkat pertama,

Hari ini adalah hari penerimaan rapot semester,

Orangtua mereka sedang berada di dalam kelas untuk menerima rapot,

Dan anak-anak itu, seperti biasa menunggu di lapangan basket indoor, seharusnya mereka sih tidak perlu ikut,

Tapi seperti biasa mereka membandel,

Juga menunggu drama yang ditimbulkan Yangyang dan Kyuhyun seperti biasanya saat pengumuman peringkat,

"Eh! Udah dipajang di mading!"

Tiba-tiba Renjun bangkit dari posisi berbaringnya, cowok itu memasukkan kembali ponselnya dan segera mengajak teman-temannya menuju mading.

Yang benar saja mading sudah sangat penuh dikerumuni,

"IPS peringkat pertama Arjuna Renjana," Sungchan memanfaatkan tingginya dan membacakan apa yang ia lihat,

Saeron berteriak heboh, sementara Haechan bertepuk tangan mengagumi,

Sungchan sendiri bingung, "Siapa Arjuna Renjana?" tanyanya.

"Renjun," jawab Jeno, tapi melihat wajah kebingungan Sungchan, cowok itu langsung menambahi, "Gue bingung juga gimana dia bisa dipanggil Renjun,"

"Chan, lihatin IPA," pinta Ryujin kemudian, Winter sudah menutup telinga tidak ingin mendengar, sementara Yangyang berdiri di pojok siap menerima apa yang akan terjadi.

"IPA?" tanya Sungchan kemudian, matanya sibuk mencari karena banyaknya kertas yang ada di sana membuatnya kebingungan.

"IPA, Nathaniel Yang-" setelah membacakan itu mereka semua langsung heboh.

"Yes! Nggak ada drama!" pekik Lia senang yang sekarang bertos dengan Jaemin,

Begitupula dengan Haechan yang bertepuk tangan bangga dan Ryujin yang menepuk-nepuk bahu Yangyang bangga,

Siyeon dan Jeno bahkan berpelukan saking leganya. Mereka sepertinya lebih mementingkan Yangyang menjadi peringkat pertama daripada mencari peringkat mereka sendiri.

Yangyang juga menghela nafas lega,

"Nathaniel Yang sama Winteria Winata, skornya seri,"





Mereka semua terdiam sekarang,

Tidak hanya kesembilan orang itu yang menatap ke arah Winter dan Yangyang bersamaan,

Tetapi semua yang ada di situ juga menatap ke arah mereka berdua,

Seolah tau apa yang setelah ini terjadi,

Dan yang benar saja Kyuhyun tiba-tiba muncul ke keramaian itu, mencari letak anaknya sebentar,

Semua orang takut akan kejadian yang setelah ini terjadi,

Yangyang akan ditampar atau yang lainnya,

Tapi hal yang lebih mengejutkan terjadi.





"Siap-siap, besok kita langsung ke Jerman,"

Seolah bom yang menandakan perang dunia ketiga jatuh pada saat itu juga, mereka semua kaget tidak dapat berkata apapun.

Termasuk Winter yang merasakan aneh dalam hatinya,

🍳🍳🍳

Jeno, Haechan, Jaemin, dan Renjun menatap cowok yang sedang mengemasi baju-bajunya itu dengan tatapan tidak percaya.

Yangyang tidak memedulikan hal itu, masih sibuk mengemasi barang-barangnya di koper, atau lebih tepatnya hanya menaruhnya selebihnya ia percayakan pada asisten rumah tangganya untuk melipat.

Walaupun Yangyang juga tidak rela harus meninggalkan teman-temannya tersebut,

Ia pasti akan sangat merindukan mereka,

Berawal dari Yangyang yang menanyakan kartu ATM tersebut pada Kyuhyun,

Kyuhyun berkata jika itu memang miliknya, dan selama ini Kyuhyun selalu menyuruh orang untuk mengawasi apa saja yang selama ini dilakukan Ningning,

Yangyang benar-benar tidak percaya jika Kyuhyun kasihan padanya yang sampai membela Ningning waktu itu,

Kyuhyun sendiri benar-benar tahu bagaimana anaknya sendiri, ia tidak mungkin berbuat seperti itu,

Tapi melihat Yangyang yang sampai mengakui bahwa Sunny adalah anaknya, Kyuhyun tidak tega, ada rasa bangga di dalam hatinya dengan Yangyang,

Walaupun Kyuhyun berkata tidak pernah akan membantu Ningning, ternyata selama ini keuangan Baekyun, Kyuhyun juga yang membantu.

Itupun untuk Ningning dan anaknya agar mereka masih dapat hidup walaupun banyak mulut sana-sini yang mencibirnya,

Termasuk mulut orang-orang yang membicarakan Ningning juga, Kyuhyun yang membantu menutup mulut mereka,

Setelah Baekhyun meninggal, Sungchan tidak pernah mau menerima uang dari Kyuhyun, cowok itu sangat pekerja keras.

Sehingga kartu ATM itu bahkan terlantar di pintu masuk rumahnya seperti yang Yangyang lihat.

Yangyang merasa tidak enak pada Kyuhyun dan akhirnya cowok itu memutuskan untuk mengikuti apa keinginan papanya itu.

Jerman,

Sebenarnya setiap selesai ujian Kyuhyun akan memaksanya untuk pergi ke Jerman, meskipun itu peringkat satu sekalipun.

Yangyang lebih sayang teman-temannya sehingga ia tidak pernah mau menerimanya,

Tapi mendengar apa yang telah Kyuhyun lakukan diam-diam tersebut, Yangyang merasa tidak enak.

Dan memutuskan untuk pergi ke Jerman apapun hasilnya,

Lagipula ia bisa skype dengan teman-temannya,

"Nggak usah kangen gue lo pada," ujar Yangyang pada teman-temannya tersebut.

"Dih, siapa yang bakal kangen lo," cibir Jaemin diikuti anggukan dari Jeno di sebelahnya, Haechan juga menjulurkan lidahnya dengan tengil.

"Tapi Yang-" Renjun kini menatap Yangyang dengan khawatir.

"Winter gimana?"

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangWhere stories live. Discover now