Ch. 23 - 'Folding' Tradition

518 120 6
                                    

"Gue ada basket, kalau lo mau gue anter lo pulang dulu," ujar Yangyang pada Winter,

Tapi Winter malah menggeleng dan menunjukkan percakapan chat-nya dengan teman-temannya yang lain, seolah menunjukkan jika mereka akan berkumpul di lapangan sebentar.

"Biar gue nggak berangkat lagi dari rumah buat les, sekalian," jawab Winter yang malah mengambil tasnya duluan, dan mendahului cowok itu menuju lapangan basket.

Yangyang menaruh sapu dan hanya menggelengkan kepalanya,

Kelas sudah sepi, mereka berdua adalah anggota piket hari ini yang tersisa. Atau mungkin memang sengaja berduaan seperti itu,

Yangyang menutup pintu kelas, membuka seragam hingga menyisakan jersey basket miliknya, melipatnya dengan asal dan melemparkannya ke dalam tas sekolahnya,

Cowok itu kini keluar kelas, tapi siluet Winter yang tampak mendekat membuatnya terdiam di pintu kelas sambil melihat mengapa gadis itu malah berbalik lagi?

"Buku fisika gue," ujar Winter dengan panik, masuk lagi ke dalam kelas dan segera mengecek kolong mejanya,

Tapi hasilnya nihil, yang membuat gadis itu makin panik,

"Buku paket fisika gue nggak ada," rengeknya kesal, nadanya terdengar panik. Gadis itu mengecek tasnya sekali lagi,

Melihat reaksi gadis itu, Yangyang tahu bahwa bukunya tidak ada, "Cari lagi di rumah," ujar cowok itu dengan nada tidak pedulinya, walaupun aslinya juga penasaran kemana perginya buku tersebut.

"Jangan-jangan kebawa Sungchan?" gadis itu kini seolah teringat, Yangyang yang sudah mau melangkah tidak jadi lagi mendengar hal tersebut.

Sungchan lagi? gerutunya kesal,

Entah mengapa malah Yangyang yang sekarang kesal, cowok itu melangkahkan kakinya, mendahului Winter,

"Ih Yangyang kok gue ditinggal," Winter berlari di belakangnya, berusaha menyamai langkah cowok tersebut,

Yangyang memilih untuk diam, tidak menjawab perkataan gadis tersebut,

"Eh baju lo, berantakan banget,"

Ucapan Winter membuat Yangyang memberhentikan langkahnya, kaget, jantungnya berdegup dengan sangat kencang,

Plis jangan dilanjutin, batin Yangyang dalam hati, tapi Winter kini malah mengambil seragamnya yang berantakan di dalam tas yang tidak teresleting dengan sempurna tersebut.

"Sini, biar gue lipetin,"

Mampus gue, batin Yangyang lagi, mungkin jika Winter perhatikan pipinya sekarang sudah bersemu merah,

Tapi sesuai 'perjanjian' dengan teman-temannya yang lain jika ia tidak boleh menolaknya,

Yangyang kini langsung masuk ke dalam lapangan, bertegur sapa dengan yang lainnya, walaupun wajahnya masih semerah kepiting rebus,

Tapi Yangyang masih dapat menyembunyikan bahwa dirinya salah tingkah,

Untung saja tidak ada yang menyadari hal tersebut,

Lain halnya dengan Winter yang naik ke tribun, menemui Lia, Saeron, dan Siyeon yang sudah duluan ada di sana, Ryujin memang sedang eskul jadi tidak ikut perkumpulan mereka hari ini,

Winter yang naik dengan tas dan seragam Yangyang di tangannya tersebut membuat Lia, Saeron, dan Siyeon tentu saja langsung kaget,

Bahkan Saeron sekarang membuka mulutnya saking speechless-nya. Lia juga mengeluarkan ponselnya untuk memotretnya diam-diam, dan Siyeon sekarang melihat ke bawah, memastikan bagaimana ekspresi Yangyang,

Winter yang tidak tahu apapun itu masih sibuk melipat seragam Yangyang,

"Fix Yangyang bsuka sama lo,"

Dan Winter hanya mengernyitkan keningnya heran, walaupun anehnya tubuhnya senang mendengar hal tersebut.

'Folding' tradition dimana kelima cowok tidak pandai melipat seragamnya itu akan membiarkan seorang cewek yang menyadari akan seragam sekolah yang dengan asal langsung dimasukkan ke dalam tas tersebut untuk melipatnya,

Rule! Jika mereka tidak suka dengan gadis yang melipat seragam mereka masing-masing, mereka tidak akan memberikan seragam mereka,

Tapi jika mereka benar-benar suka dengan gadis tersebut, mereka harus membiarkannya melipat seragam itu. Jika benar-benar suka, tidak boleh menolaknya,

Atau dengan kata lain, tidak boleh membohongi perasaan,

Ini adalah game truth or dare secara bersamaan yang dibuat kelima cowok itu,

Dan Lia, Saeron, dan Siyeon, bahkan Ryujin pun sudah melakukannya.

🍳🍳🍳

"Thanks," ucap Winter begitu Yangyang menurunkan kaca mobilnya,

"Gue duluan, kalo lo butuh apa-apa hubungin gue aja," ujar Yangyang sebelum akhirnya kembali melaju di jalanan yang ramai tersebut.

Winter melambaikan tangannya,

Menurutnya Yangyang benar-benar keren tadi, saat berusaha memasukkan bola ke dalam ring, saling berebut dengan yang lainnya.

Winter masuk ke dalam tempat bimbelnya dengan wajah yang senyuman yang mengembang,

Tapi pandangannya kini jatuh pada seorang cowok tinggi yang sedang berada di meja costumer service, Sungchan.

Kenapa Sungchan lagi Sungchan lagi? Winter tidak ingin ge-er, tetapi sepertinya Yangyang tadi siang marah padanya karena Sungchan,

Sebaiknya Winter tidak mendekatinya saja,

Lagipula pasti besok satpam sudah mengambilkan kursi untuk Sungchan karena Lia masih harus mengikuti pelajaran dan duduk di sampingnya,

"Eh Winter?"

Winter merutuk, malah Sungchan yang mendekatinya, cowok itu kini menghampirinya dengan buku tebal di tangannya.

Tapi kemudian Winter teringat,

"Oh Sungchan, lo kebawa buku paket fisika gue nggak?" tanya Winter, berharap bukunya ada pada Sungchan sehingga cowok itu pasti akan langsung mengembalikannya,

"Iya, ada di gue, maaf kebawa," cowok itu meminta maaf,

Winter jadi tidak enak, cowok ini benar-benar sangat baik, "Lo baru les di sini? Lo kelas apa?"

"Kelas umm- K," jawab Sungchan, dan tepat sekali itu juga merupakan kelas Winter.

"Kelas gue juga, ayo bareng gue tunjukin, sekalian buku fisikanya," ajak Winter kemudian.

Dan Sungchan hanya mengangguk dan mengikuti Winter dari belakang sambil tersenyum,

Merasa gadis di depannya ini sangat baik sekali kepadanya dan sering sekali mereka bertemu secara kebetulan seperti ini,

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangWhere stories live. Discover now