☘ Masa lalu Fabian ☘

307 35 6
                                    

Sebelum membaca, aku mau memberitahu ada banyak kata kasar di part ini, jadi maaf ya kalau kalian tidak nyaman. 🙏😊


^^

Happy Reading








***

Brak!

Fabian dan Nara yang sedang berada di kelas berdua, terkejut ketika Evan dan rombongannya datang langsung mengebrak meja di depan mereka. "Kenapa lo nggak nongol di lapangan. Gue udah nungguin lo Bego!" maki Evan menatap tajam Bian.

Fabian mengerutkan kening. Tidak lama ia menarik sudut bibirnya sambil melipat tangannya di dada.

"Ngarep banget gue mau tanding sama lo!" Evan semakin menatap tajam Fabian.

Tanpa di duga cowok itu melempar bola basket yang ia bawa ke muka Bian. Beruntung Fabian sigap dan menangkap bola tersebut.

Bian melempar bola asal lalu berdiri dan menarik seragam milik Evan. "Sebenarnya lo punya masalah apa sama gue? Hah!" bentak Fabian ketika ia menyudutkan tubuh cowok itu ke dinding.

Evan menatap tajam tepat di manik hitam milik Fabian. Rahangnya mengeras, lalu ia memperlihatkan sebuah foto di ponselnya, Fabian sedikit membulatkan matanya saat menatap foto yang ada di ponsel milik Evan. "Lo udah buat adek gue malu di depan umum! Lo juga yang buat adek gue depresi dan bunuh diri! Bangsat!" Bentak Evan tepat di depan wajah Fabian.

Perlahan Bian melepas cengkramannya yang ada di baju Evan. Ia terdiam dengan ingatan masa lalunya.

Adek Evan adalah gadis yang dulu pernah mengejar-ngejarnya. Waktu itu mereka masih  kelas tiga di bangku SMP dan adek Evan adalah adek kelasnya. Adek Evan terang-terangan menunjukkan perasaan sukanya yang membuat Fabian risih dan tidak nyaman.

Karena sudah tidak tahan, ketika adek Evan menyatakan cinta, dengan sadis Fabian menyuruh Adek Evan yang bernama Karin. Bersujud di kakinya dan menyuruh berjalan seolah seperti binatang. Karena Karin begitu menyukai Fabian gadis itu rela melakukan apa saja. Meskipun malu di rasakannya. Setelah melakukan itu, Karin harus melayani Bian layaknya seorang raja, sebenarnya banyak yang tidak tega. Dengan Karin namun tidak ada yang berani melawan seorang Fabian Aldrich Efrain.

Finishnya ketika Bian mau memberikan jawaban atas perasaannya. Bian justru memaki, menghina dan juga melakukan hal yang tidak terpuji, Fabian melepas pakaian gadis itu di hadapan orang-orang, yang ada di sekolahnya, menyisakan pakaian dalam dari gadis itu. Puas melakukannya Bian tertawa keras bersama teman-temannya dan meninggalkan Karin begitu saja, tanpa rasa bersalah.

Karena hal itulah Karin malu, tidak mau pergi kesekolah bahkan gadis itu mengurung dirinya di kamar beberapa hari, hingga karin di temukan tak bernyawa di dalam kamar karena over dosis. Tidak ada yang tau penyebab Karin bunuh diri karena Fabian. Dan yang mencari tau adalah Evan ia tidak terima jika adeknya mati mengenaskan seperti itu.

Evan senang ketika mendapatkan kabar jika Fabian di usir oleh orang tuanya karena seorang gadis, Dan lebih senangnya lagi ternyata cowok itu satu sekolah dengannya. Apalagi Evan telah mengetahui rahasia Nara.

Mempermudah Evan untuk menghancurkan seorang Fabian Aldrich Efrain. Sampai kapanpun Evan tidak terima perlakuan Fabian terhadap adeknya. Jika perlu ia akan membunuh Bian saat ini juga.

Nara yang mendengar semuanya sangat terkejut, ia baru tau jika dulu Fabian sejahat itu, ia menangis terduduk hingga menutup mulutnya.

Fabian merasa lemas, ia tertunduk hingga duduk dengan pandangan kosong. "Gue minta maaf," ucap Bian sangat lirih.

BianNa (Fabian & Nara) END Where stories live. Discover now