🌸 Menghindar 🌸

461 36 2
                                    







^^ Happy Reading ^^










***







Prang!

Sebuah gelas pecah dan hacur saat seorang cowok melempar gelas tersebut ke dinding dengan keras, Mata hitamnya menatap tajam penuh amarah.

Fabian begitu frustasi saat gadis yang ia tolong beberapa hari lalu telah menghindarinya. Fabian sudah mengetahui rahasia gadis itu yang memiliki trauma dan juga phobia.

Cowok itu mengetahui saat ia menolong Nara di malam itu. ketika Fabian mengikuti Nara diam-diam saat pulang bekerja.

Dokter mengatakan jika Nara mengalami trauma di masa lalunya, dan karena trauma itu juga yang membuat Nara memiliki phobia terhadap hujan dan petir.

Fabian mengeram kesal. Meskipun dirinya belum tau terlalu banyak tentang gadis itu. Namun hatinya terasa ikut teriris, apalagi Fabian sudah melihat sendiri bagaimana Nara menderita ketika rasa takut itu datang. Fakta yang paling menyedihkan adalah gadis itu kini hidup sendiri. Tidak ada saudara yang ingin bersamanya karena kelakuan anehnya tersebut. Fabian bisa tau tentang gadis itu dari orang-orang yang ia suruh.

Ada rasa kasihan, peduli dan ingin melindungi Nara, namun sayangnya gadis itu kini pergi entah kemana, sudah beberapa hari Nara menghilang. Tidak masuk sekolah dan juga bekerja. Bahkan Fabian mendengar jika gadis itu sudah di pecat lantaran Nara sudah tidak masuk tanpa izin.

Fabian benar-benar marah saat mengetahui jika gadis itu pergi ingin menjauh darinya, karena cowok itu sudah tau rahasia besar Nara.

Fabian keluar dari rumahnya dengan keadaan berantakan. Ia melaju dengan cepat mencari keberadaan gadis tersebut.

Cowok yang mengunakan kaos hitam bertuliskan Nike di depan dadanya itu berhenti, mencengkeram setir mobil kuat-kuat. Matanya menatap lurus kedepan dengan tajam.

Sesekali ia memperhatikan area pinggir jalan, siapa tau bisa menemukan gadis tersebut.

<𝕭𝖎𝖆𝕹𝖆>

Di tempat lain gadis yang Fabian cari, terlihat lemah duduk meringkuk di tempat sepi dan kosong. Ia menangis tanpa suara, tangannya memegang sebuah cutter kecil yang ia gunakan untuk melukai jarinya. Tidak ada rasa sakit yang Nara rasakan, matanya memandang kosong bibirnya bergumam pelan.

"Fabian. Kenapa harus lo yang tau tentang gue!"

"Kenapa harus elo Ian!" gumam Nara terus-menerus.

Air matanya mengalir di pipi putihnya. Saat mengingat dia terlihat lemah di hadapan Fabian. Cowok yang selama ini diam-diam ia kagumi.

Ya. Nara diam-diam selalu memperhatikan cowok itu, meskipun dia tau bagaimana sifat Fabian tapi rasa tertariknya pada cowok itu tidak bisa di hindar. Tidak ada yang tau jika rasa tertarik itu berubah dengan rasa cinta. Tapi ia sadar dirinya hanya gadis biasa yang memiliki kebiasaan aneh.

Sementara Fabian cowok populer di sekolahnya dan juga anak dari orang kaya. Itulah kenapa ia selalu menghindar dari Fabian dan selalu menatap cowok itu dengan tajam. Agar ia tidak mencintai Fabian terlalu dalam.

Nara memilih pergi dan menghilang dari hadapan cowok itu. Agar tidak bertemu lagi dan melihat kodisinya.

Nara menangis karena kenapa orang yang pertama tau tentang dirinya adalah Fabian. Kini pasti cowok itu merasa jijik dengan kondisinya. Harusnya ia senang jika Fabian merasa seperti itu. Tapi di dalam lubuk hati Nara tidak mau Fabian tau. Biarkan Cowok itu mengetahui tentang Nara yang pediam saja tanpa tau sebabnya.

BianNa (Fabian & Nara) END Where stories live. Discover now