12. Revan

3.8K 401 85
                                    

Leta berlari kecil bersama Nino menyusuri koridor rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leta berlari kecil bersama Nino menyusuri koridor rumah sakit. Setelah mendapat pesan dari Revin, Leta bergegas mengajak Nino untuk melihat keadaan Revan.

Leta memelankan langkahnya kala melihat Revin, Amora dan Vano yang terduduk cemas di depan ruang ICU.
Leta mendekat disusul oleh Nino.

"Revin," lirih Leta mendapat balasan tatapan dari Revin. Leta dapat melihat rasa takut dari tatapan Revin.
Leta menarik nafas, berusaha mengembalikan dahulu tenaganya setelah berlari kecil.

"Gimana keadaan Revan?" tanya Leta kemudian, menatap setiap orang yang duduk di depannya. Vano hanya diam memainkan kakinya sedangkan Amora mengunci rapat mulutnya tak mengindahkan pertanyaan Leta.

Leta menghela nafas, nampaknya ia seperti orang bodoh yang tidak dianggap keberadaannya sekarang. Nino yang sedari tadi diam menarik tangan kanan Leta untuk mundur dan mensejajarkan posisi mereka.

Raut tak suka terlihat dari muka Nino. Ia benar-benar kesal terhadap perlakuan orang-orang ini kepada sahabatnya.

"Denger, lebih baik kita jajan es mambo" bisik Nino pada Leta yang sedari tadi menunduk menatap lantai berubin putih tempat mereka berpijak sekarang.

Leta menggeleng pelan tanda heran sambil menatap dan mencubit lengan Nino. Ia tak habis pikir dengan ajakan Nino.

"Diem ih jangan aneh-aneh!" peringat Leta sambil berbisik menunjuk muka tengil Nino.

Aktivitas Nino dan Leta tak luput dari pandangan Revin. Leta dan sahabatnya nampak sangat dekat di mata Revin. Lebih dari dirinya.

Tak lama, pintu ICU terbuka disertai tolehan semua orang. Dokter yang menangani Revan berjalan mendekati Revin. Semua berdiri menatap penasaran apa yang akan dokter tersebut katakan.

"Keluarga pasien?" tanya dokter berpakaian bedah lengkap. Revin mengangguk.

"Orang tua pasien?" lanjut dokter tersebut kala tak menemukan orang dewasa diantara mereka.

"Sedang dalam perjalanan, kalau dokter mau bicara sesuatu bisa dibicarakan dulu dengan saya" ucap Revin meyakinkan. Kini Vina dan Rescha berada di luar kota. Akan lama bila penanganan Revan harus menunggu, disinilah kedewasaan Revin diuji.

Dokter tersebut mengangguk paham mempersilahkan Revin ikut dengannya.

Semua orang hanya bisa diam melihat kepergian Revin mengikuti dokter.

Ya Tuhan, semoga aja Revan baik-baik aja batin Leta menatap pintu ICU yang tertutup namun masih menandakan ada aktivitas di dalamnya.

Married Dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang