13. Plan

3.9K 438 123
                                    

Leta terduduk manis diatas tempat tidur Revin mengamati Revin yang sedang membaca beberapa buku dan mengerjakan soal di meja belajar yang tidak jauh dari tempat Leta berada sekarang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Leta terduduk manis diatas tempat tidur Revin mengamati Revin yang sedang membaca beberapa buku dan mengerjakan soal di meja belajar yang tidak jauh dari tempat Leta berada sekarang.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam namun Revin masih giat mempersiapkan diri menghadapi try out esok hari. Leta sangat kagum melihat sikap rajin Revin yang melebihi dirinya. Buktinya sekarang ia saja sedang bermain ponsel menjelajahi dunia maya, sebuah kegiatan yang sangat tidak bermanfaat dan tidak membantu masa depannya.

Apa gue harus belajar lagi juga sekarang? Batin Leta menimang-nimang keputusannya. Tidak ada satu menit Leta sudah memutuskan untuk tidur saja. Ia juga butuh tubuh yang segar kan untuk menghadapi try out besok. Dengan riang Leta meletakkan ponsel kuningnya di nakas coklat muda yang terletak disamping tempat tidur.

Leta merebahkan dirinya menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut abu-abu milik Revin tentunya. Baru saja mau menutup mata Leta kembali terkejut dengan keberadaan Revin yang berdiri disampingnya.

Leta berkedip penuh tanya pada lelaki yang hanya diam menatapnya. "Mau ngapain?" tanya Leta dengan tatapan mengintimidasi pada Revin. Mungkin saja kan Revin mau macam-macam dengan dirinya.

Revin meneguk salivanya menatap ke arah lain. Leta makin curiga dengan kelakuan Revin, dengan segera Leta menutup badannya sampai atas dada dengan selimut. Revin sebenarnya juga bingung dengan kelakuan Leta, ia hanya ingin meminjam buku namun Leta bertindak seperti ia akan memangsanya.

"Lo masih ada buku biologi kelas sebelas? Kalau ada gue pinjem" Revin akhirnya menyampaikan apa maksudnya. Leta yang awalnya takut kini sedikit bernafas lega. Leta bangkit dari posisi tidurnya memberi isyarat pada Revin untuk menyingkir. Revin yang paham segera memundurkan langkahnya mengikuti Leta yang berjalan ke sudut ruangan tempat tumpukan kardus berisi barang-barang Leta.

Leta berjongkok membuka sebuah kardus mengobrak-abrik isi kardus tersebut mencari buku yang Revin maksud. Revin hanya diam fokus memperhatikan Leta yang masih sibuk. "ah ini ada," gumam Leta kala menemukan buku bertuliskan biologi XI. Leta berdiri membalikkan badan langsung menghadap dada Revin membuat ia sedikit gugup. "Ini," Leta menyodorkan buku yang diminta Revin tidak berani menatap wajah Revin.

Revin mengambil buku yang ia mau kemudian berbalik menuju meja belajar ia tidak punya banyak waktu untuk mempelajari materi lainnya. Leta mendengus, alih-alih berterima kasih mengatakan sepatah kata pun tidak Revin lakukan. Leta berjalan kembali ke tempat tidur dengan menghentakkan kakinya ke lantai berharap Revin peka namun juga tidak terjadi.

Revin terus fokus pada yang ia lakukan sampai getaran ponsel mengugah Revin untuk melihatnya. Revin memiringkan kepala tanda bingung kala melihat sebuah e-mail masuk dari orang yang tidak ia kenal. Karena penasaran, Revin membuka e-mail dari seorang bernama samaran richbbyboy.

Hai, gimana ya kalau satu sekolah tahu lo udah nikah sama Leta? Apa Leta bakal dikasih ijin buat ikut ujian nasional?

Revan tersentak, siapa orang yang mengiriminya pesan seperti ini terlebih orang ini nampak banyak tahu tentang dirinya.

Married Dadakan Donde viven las historias. Descúbrelo ahora