PART 8

3.5K 555 145
                                    



Halo anak whisper🤣🤣🤣 kita jumpa lagi dalam waktu yang sudah sangat lama😭

Gimana? Rindu Quand tidak?

Bapak anak satu itu emang meresahkan yah bund 🤧🤧

Oiya selamat tahun baru 🎉🎊 semoga tahun ini semakin baik untuk kita semua, semoga apa yang kita ingin tercapai yah💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oiya selamat tahun baru 🎉🎊 semoga tahun ini semakin baik untuk kita semua, semoga apa yang kita ingin tercapai yah💜

Kabar kalian sehat kan? Stay save oke.

Part ini panjang banget. Obat rindu. Jadi yuk ramein, Komen perline boleh nih😎

Sayang kalian banyak-banyak💜💜💜

_


_


_


_



"Daddy... Ji tidak melihat mommy Yu hari ini?"

Je menoleh pada kursi penumpang saat mendapat pertanyaan dari putrinya. Je memang sengaja menjemput Hyeji hari ini, tidak menyuruh sekretaris pribadinya. Dia ingin bersama putri kecilnya. Je mengulas senyum mengusap rambut sang putri, kemudian kembali fokus pada jalanan.

"Mommy Yu sedang ada acara hari ini Ji. Apa Ji tidak senang jika Daddy yang menjemput Ji hari ini?"

Hyeji menggeleng. "Tidak, bukan seperti itu Daddy. Ji hanya rindu mommy."

Je tersenyum tipis. Yuri pergi pagi-pagi sekali dan hanya mengirimkan pesan pada Je tanpa berpamitan langsung. Je sempat kesal saat membaca pesan yang mengatakan bahwa Yuri harus pergi ke suatu tempat karena ada urusan penting dan mungkin gadis itu tidak bisa menjemput Hyeji. Je sebenarnya tidak perduli, tapi Hyeji. Gadis kecil itu perduli.

"Apa Daddy tidak rindu mommy Yu?" Tanya Hyeji tiba-tiba.

Jungkook terbatuk, kemudian menoleh pada Hyeji sekilas. "Hm?"

"Apa Daddy tidak merindukan mommy Yuri?" Ulang Hyeji lebih jelas.

Je bingung. Dia tidak tahu ingin menjawab apa. Rindu? Je sendiri tidak mengerti dengan perasaannya. Je sudah lama tidak pernah merasakan merindukan orang lain seperti rindunya pada Yura. Begitu rindu hingga terkadang ketika Yuri membaca buku di ruang tengah dengan televisi yang menyala saat tengah malam ketika gadis itu tidak bisa tertidur, Je selalu melihat bayangan Yura disana.

"Daddy! Dengar Ji tidak?" Gadis kecil itu melipat tangan di dada cemberut.

"Y-ya sayang?"

Ji menarik napasnya. "Sudah lupakan saja Daddy. Mungkin hanya Ji yang rindu." Gadis kecil itu menyandarkan punggung kecilnya pada kursi, "Ji rindu. Mommy Yuri kapan pulang sih?"

'WISH' (E Book version)Where stories live. Discover now