Part 19

3.1K 641 211
                                    

_hai.. whisper 💜💜💜

Kaget gak, kita ketemu lagi 😁

Yap.. aku bawa Quand ☺️

Meresahkan sekali, astaga😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meresahkan sekali, astaga😌

Gimana, kalian masih kuat dengan stylenya yang tiap hari buat orang semakin tidak ingin berpaling. 🔫🥵

Aku udah dobel dalam minggu yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku udah dobel dalam minggu yang sama. Jadi boleh dong aku minta dobel juga buat dukungannya 🤭

Basmi pembaca gentayangan, yuk💣

Sayang kalian. Mari kita mulai lagi😌💜💜

_




_




Yuri terbangun tanpa Je disampingnya. Ranjangnya kosong, hanya meninggalkan dirinya yang ditutupi selimut tebal menghangatkan tubuh. Yuri beranjak dari tempat tidur Je, matanya yang masih setengah terbuka mencari keberadaan pria yang meninggalkannya tanpa menunggu untuk terbangun. Seingat Yuri, mereka berdua terlelap dalam pelukan hangat setelah menangis panjang. Pagi ini dirinya sudah terbangun tanpa Je disampingnya.

Pukul enam pagi. Biasanya pada jam-jam seperti ini Je sudah selesai melakukan lari pagi disekitar komplek perumahan. Yuri bergegas ingin keluar kamar, namun suara pintu kamar mandi yang terbuka menghentikan langkahnya.

Je keluar dengan tubuh yang masih setengah kering, handuk melilit di pinggul rampingnya, dadanya terekspos bebas, otot bisepnya menggiurkan, dan ada delapan kotak terpatri indah pada perutnya. Astaga Yuri pusing.

"Kau sudah bangun, pemalas." Je mengambil handuk kecil didekat meja kemudian mengeringkan rambutnya, "apa kau selalu mendengkur saat tidur? Keras sekali, aku hampir tidak bisa tidur."

Yuri melotot tidak terima. "Aku tidak mendengkur. Sumpah." Jari tunjuk dan tengahnya terangkat keudara berbentuk V.

Je tertawa ringan. "Lain kali, sepertinya aku perlu merekamnya saat kau tidur agar kau percaya seberapa mengganggunya dengkuranmu itu."

'WISH' (E Book version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang