PART 29

2.6K 593 142
                                    



Hei whisper, nakal.

Katanya sakit, tapi nagih 🙂

Berhubung, dm dipenuhi Quand, aku kabulin deh, ini part di ebook, aku post disini, 💜

Aku belum tau, ini part akhir di Wp atau tidak, huhu...

Nah, ayo Boom vote dan Komen donk 🥰 aku butuh semangat kalian,

Maaf kalo kalian nunggu lama dan aku gak bisa bls satu persatu komenan, tapi aku baca terus kok, klo mau ngobrol, mau nanya lngsung dm ajah, di ig juga gpp, aku pasti bls kok 😘

Follow ig @yuan_jyyyy untuk info ebook nanti, jangan sampe ketinggalan, karena setelah po mungkin part di sini akan aku hapus beberapa 😊😊

Oiya, up di ig part ini dan tag aku ya🥰🥰 kasih tau semua orang kalo WISH akan selalu jadi WISH list kalian 💜💜😘😘

Sayang banyak2 💜💜💜

Ayo Boom!!




_


_




Angin sore kali ini tidak dapat menerbangkan perihku. Quand yang berada sekitar lima langkah dariku menatap tajam namun mengandung sendu secara bersamaan. Mataku beralih pada bunga Lily ditangannya— bunga yang paling Yura sukai. Quand ingin menemui Yura ternyata.

"Jelaskan padaku?!" Teriak Quand begitu kuat.

Aku terdiam, begitu juga dengan Jimin. Aku tidak tahu harus memulai dari mana, semua terasa begitu berat untuk aku utarakan. Tanpa sadar aku mengepalkan tanganku kuat, mataku berusaha untuk menghindari tatapan Quand.

Aku terpanjat saat tiba-tiba saja Quand sudah menarik tanganku— berdiri tepat didepanku.

"Jawab aku, Yuri..." suaranya berubah serak, "apa yang aku dengar, apa itu benar? Jawab aku... aku mohon." Pintanya sakit.

Tidak ada yang lebih menyakitkan melebihi apapun saat melihat Quand sekarang— ketakutan terpancar dari setiap tatapannya, tangannya yang menggenggamku tidak lagi hangat— begitu dingin, dan saat aku menelusuri tatapannya aku tertampar, ternyata bukan hanya aku yang menderita, dia juga.

"Quand..." aku bahkan tidak bisa melanjutkan kalimatku, terasa sakit hanya untuk mengatakan kenyataan. Takut jika dia tambah terluka, takut dia tidak bisa menerima, takut jika dia pada akhirnya akan membenciku.

"Jawab saja. Jangan membuatku semakin menderita."

Airmataku jatuh, suaranya begitu menyakitkan.

"Apa benar yang mendonorkan ginjalnya adalah kau Han Yuri?!" Bentaknya kuat.

Tubuhku bergetar, kepalaku menunduk dan aku menangis hebat. Tidak ada yang bisa aku katakan, tidak ada yang bisa aku jelaskan, aku bungkam. Sosok Quand yang sangat mencintai Yura tidak bisa aku hilangkan dari pikiranku, menghancurkan perasannya hanya akan menambah masalah.

"Jelaskan padaku?!" Teriaknya lagi.

Aku mendongak menatapnya, "apa yang harus aku jelaskan Quand, bagaimana aku harus menjelaskannya?" Aku kesakitan saat menelan ludahku sendiri, serasa ada duri pada kerongkongan, "menjelaskan memang benar akulah yang seharusnya berada diposisi Yura, seharusnya wanita yang kau cintai melebihi dirimu sendiri itu adalah aku, seharusnya yang hidup bersamamu itu adalah aku, seharusnya orang yang menemanimu adalah aku, begitu?!" Aku berteriak kuat, "lalu jika aku mengatakan semuanya, apa akan ada yang berubah?! Tidak Quand. Pada akhirnya aku tetaplah Han Yuri yang selalu menjadi bayangan, pada akhirnya kau juga ingin mengubahku seperti Yura, pada akhirnya aku tetap menjadi yang kedua dihatimu bukan?"

'WISH' (E Book version)Where stories live. Discover now