PART 20

3.4K 633 176
                                    

_

Halo... whisper 🤗

Nih aku bawa si seksi Quand. Yang rindu silahkan melepas rindu 💜💜💜

 Yang rindu silahkan melepas rindu 💜💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Gak mau ngomong banyak, Kuy... gas. Bakar lapak Quand 🔥🔥🔥

Jangan lupa jaga kesehatan 💜💜

Sayang kalian semua😘😘😘
_





_



_






"Quand..."

Yuri langsung menangkup tubuh Je yang terjatuh saat dirinya membuka pintu kamar. Bau alkohol menyengat dari tubuh pria itu, rambutnya berantakan, jasnya juga sudah tidak terpasang dengan rapi. Je mabuk berat.

"Yuri..." Je tertawa, "Han Yuri... malaikat kecilku." Je tersenyum namun air mata pria itu mengalir, "kenapa baru muncul sekarang, hm... kenapa Yuri?"

Yuri terdiam. Dadanya sakit ketika dirinya melihat seorang Je Key Quand mabuk berat dan kehilangan kesadaran lagi.

"Quand, kau mabuk." Yuri memperbaiki posisi tubuh Je agar berdiri menghadapnya.

Je memanyunkan bibir, menggeleng-geleng tidak jelas kemudian tertawa lagi. "Key. Kau biasa memanggilku, Key. Bukan Quand. Aku mau Key. Pokoknya harus Key." Katanya seperti anak kecil yang merengek.

Mata Yuri panas. Dia membuang muka menatap ketempat lain saat airmatanya tidak kuat ingin terjatuh. Yuri mengerti ada sesuatu yang salah, ada yang disembunyikan, dan ada keraguan dari Je. Terlebih, saat dia menemukan Je mabuk berat, ingin melupakan masalah, atau beban dalam pikirannya terlalu banyak.

"Hyeji bisa terbangun jika kau berisik, Quand. Bahaya kalau sampai dia melihat daddynya seperti ini." Kata Yuri mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Hyeji..." tawa sendu terdengar, "putriku yang cantik ternyata bukan dari wanita yang selama ini aku kira adalah cinta pertamaku. Dia dari wanita lain, mereka membodohiku. Tega sekali."

Yuri menelan ludahnya susah payah. Perih pada hatinya semakin sakit setiap mendengar kata yang keluar dari mulut Je. Yuri mencoba kuat, membawa Je memasuki kamar agar tidak semakin parah jika Je semakin berisik dan membangunkan orang lain terutama Hyeji.

"Jahat. Kalian jahat sekali. Puas sudah mempermainkanku?" Je terus saja berbicara, "bagaimana rasanya, apa menyenangkan?"

Yuri masih diam. Mendudukkan Je diatas ranjang, membuka jas pria itu kemudian meletakkannya pada bahu kursi riasnya.

"Sekarang siapa yang akan bertanggung jawab terhadap perasaanku?"

Yuri membeku. Dirinya meremat jas Je yang baru saja dia letakkan. Yuri tidak berani berbalik menghadap Je, dia menangis. Yuri menangis.

'WISH' (E Book version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang