PART 7

3.4K 556 133
                                    




_


_


_






Je sadar ada yang aneh dengan sikap Yuri. Gadis itu terlihat lebih pendiam dari biasanya, lebih sering termenung dan terlihat mengabaikan orang-orang disekitarnya. Jungkook tahu ada yang salah, terlebih dengan tatapan Vee pada Yuri yang membuat Je lebih curiga— seperti masih menyimpan rasa.

Pertemuan yang sengaja diadakan oleh Je malam ini bersama Vee dan istrinya cukup memberikan jawaban dari apa yang dicarinya. Je cukup mengenal Vee, semua atensi Vee sekarang berfokus pada Yuri yang duduk disamping Je tanpa mempedulikan Lee Seoji— istri Vee sendiri. Je mendengkus tawa kemudian menundukkan kepala, memainkan lidah pada dinding pipi bagian dalam. Je yakin Vee masih menyukai Yuri.

"Yuri mirip sekali dengan mendiang istrimu Je. Aku bahkan kesulitan membedakannya." Kata Seoji sembari memasukkan potongan daging kedalam mulutnya.

Yuri cukup terkejut dengan perkataan Seoji. "Kau mengenal kakakku?" Tanyanya kemudian.

Seoji tertawa. "Tentu saja. Aku dan Yura berada dalam satu kelas yang sama ketika di universitas." Seoji meletakkan garpunya, mengambil serbet disisi kiri kemudian mengusapkannya pada ujung bibir, "Yura itu gadis sempurna. Semua lelaki ingin menjadi kekasihnya. Cantik, anggun, pintar, lemah lembut, dan dia juga sangat baik. Yura itu populer, siapa yang tidak mengenalnya." Seoji meletakkan tangan pada dagunya, "terlebih dia adalah tunangannya seorang pewaris Quand. Aku bahkan sering cemburu dengan kehidupannya."

Yuri tersenyum tipis. Begitulah kehidupan saudara kembarnya ternyata. Berbanding terbalik sekali dengannya. Yuri ingat, dia jauh dari kata beruntung. Yuri dikenal dengan sikap kasarnya, bar-bar, tidak perduli pada penampilan, tidak terlalu pintar, jauh dari kata mewah, dia bahkan sering berangkat ke kampus tanpa memperdulikan penampilannya. Yuri juga sempat dihujat karena berpacaran dengan seorang pewaris Waltond. Tidak seperti Yura yang dunia berputar padanya. Yuri, dia harus mengejar dunia agar bisa bertahan hidup.

"Benarkah?" Kata Yuri sembari memandang kosong, "aku senang mendengarnya." Lirihnya dengan nada yang begitu pelan.

Vee yang menyadari perubahan ekspresi Yuri berdehem. "Setiap orang mempunyai keistimewaan tersendiri. Cantik itu hanya standarisasi. Menurutku.., bagaimana membuat orang lain nyaman saat berada disekitarnya adalah hal terpenting."

Yuri mengalihkan tatapan pada Vee. Mata mereka terkunci. Vee dapat melihat tatapan kecewa yang masih tersirat disana, tidak ada tatapan menggemaskan, berbinar seperti biasanya yang begitu Vee rindukan. Vee juga tidak menyangka bahwa Yuri mempunyai saudara kembar, Yuri tidak pernah membahas itu bersama Vee sebelumnya. Vee juga tidak pernah tahu bahwa mendiang istri Je adalah kembaran Yuri. Vee tidak pernah bertemu dengan Yura.

Je menyunggingkan senyum miring. "Aku tidak mengerti pembahasan apa yang kita bicarakan sekarang. Semua orang tahu aku sangat mencintai Yura, dan mengatakan bahwa aku menikahi Yuri hanya karena melihat Yura di dalam dirinya." Je mencondongkan tubuhnya kearah depan, menaikkan kedua tangannya keatas meja, menarik tangan Yuri, menggenggamnya di depan Vee. "Yura dan Yuri itu berbeda. Aku tidak pernah menemukan Yura dalam dirinya. Yuri adalah Yuri. Aku tertarik padanya karena dia adalah Yuri. Vee hyung benar. Rasa nyaman yang diberikan Yuri pada orang disekitarnya itu yang terpenting. Bukan begitu hyung?"

Vee tertawa miris. Sekarang dia mengerti satu hal, Je mengetahui perasaannya pada Yuri. Tatapan yang diberikan Je seolah menegaskan bahwa Yuri adalah miliknya, dan Vee sangat mengenal seorang Je Key Quand. Seorang Quand tidak akan pernah suka jika miliknya diusik oleh orang lain. Apapun itu. Dan sekarang Yuri termasuk di dalamnya. Sial.




















'WISH' (E Book version)Where stories live. Discover now