PART 21

3.9K 648 206
                                    




Halo whisper yang selalu dirindukan Quand 😁

Kabar kalian sehat kan?

Masih setia menunggu bukan? 😁

Daddy Quand ganteng banget yah🤧

Aku mau ngucapin Terimakasih banyak karena sudah setia dan sayang banget sama WISH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku mau ngucapin Terimakasih banyak karena sudah setia dan sayang banget sama WISH ...

Semoga kalian semakin menyukainya.😘

Maaf kalau ada typo, aku belum sempat koreksi soalnya😁

Ayoo... bakarr WISH 🔥🔥🔥

Sayang kalian banyak-banyak 😘😘💜




_





_






_




"Kau benar-benar ingin mengakhirinya?"

Yuri tersenyum masam. Jujur saja, ini bukan hal mudah untuknya. Berpisah dengan Je, melupakan pria itu, mengabaikan, dan yang paling menyakitkan adalah Hyeji. Yuri tidak tahu akan seperti apa Hyeji jika mengetahui bahwa dirinya harus meninggalkan gadis kecil itu lagi.

"Yuri... kau serius?" Jeams tidak habis pikir. Dirinya terus mondar-mandir didepan meja kerja Yuri. "Je baru saja mengetahui yang sebenarnya dan kau ingin melepaskan, bercerai?!" Tanya Jeams lagi.

Yuri menghembuskan napasnya berat. Memijit pangkal hidungnya sekilas kemudian meletakkan pena yang sedari tadi dipegangnya.

"Jimin, ini kantor. Aku digaji untuk bekerja bukan untuk curhat."

Jeams berhenti mondar-mandir, kemudian berkacak pinggang, memiringkan kepala menatap lembut kearah Yuri. "Aku tahu. Tapi ini masalah besar, Yuri. Aku tidak mengerti jalan pikiranmu yang ingin bercerai dengan Je. Ini waktunya memperbaiki yang seharusnya, bukan mengakhiri."

Diam beberapa detik, kemudian Yuri menggelengkan kepala. "Tidak ada yang bisa diperbaiki Jim, semua sudah berubah. Tempatku sudah tidak ada." Kata Yuri terdengar pasrah.

"Tapi, cintanya Je itu kau, bukan Yura."

Yuri tersenyum miris. "Salah Jim. Dia mencintai Yura. Cintanya telah berubah, bukan aku— tapi Yura."

Jeams menatap dalam. Yuri membuang muka, menghindari tatapan pria itu. Baginya ini juga sangat sulit, namun dia harus bisa merelakan— yang dihati Je bukan dirinya tapi wanita lain. Begitulah yang Yuri pikirkan.

Seharusnya dia bisa menerima, tetapi kenyataannya dia masih belum bisa.

"Siapa yang ingin bercerai?!"

Suara itu mengagetkan keduanya. Mereka terdiam ketika melihat presensi pria dengan tatapan tajam menuntut penjelasan yang berdiri didepan pintu ruangan Yuri.

'WISH' (E Book version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang