#10. Identitasku..

251 46 7
                                    

Wuyao langsung membantu Li heeng berdiri dan merasa bersalah padanya. "Apa sangat sakit? maaf aku pikir tadi kau akan menghindar, kenapa kau malah diam saja Li heeng??" tanya Wuyao heran.

"Aku baik-baik saja" ucap Li heeng nampak tidak bisa menahan rasa sakit dari pukulan tongkat itu.

"Sekali lagi maafkan aku" ujar Wuyao, sedangkan Lin lin tersenyum dan merasa senang melihat Li heeng terluka.

"Tidak apa-apa Wuyao, aku hanya kehilangan konsentrasi saja" ujar Li heeng tiba-tiba mendadak lemas membuat Wuyao panik. Fu rong mendekat dan menyentuh denyut nadinya.

"Sepertinya lukanya sedikit serius, dia harus di obati sebelum bertambah parah" ucap Fu rong.

Tanpa basa-basi, tiba-tiba Shangguan Zhao mengendong Li heeng dan membawanya pergi dari situ, semua murid hanya diam melihat apa yang guru mereka lakukan.

"Kembali ke kediaman kalian masing-masing" ucap Shangguan Zhao sembari pergi dari situ.

Ia membawa Li heeng ke ruang pengobatan, sebelum tiba di sana ada seorang gadis cantik yang sedang mengatur komposisi obat-obatan dengan serius, kemudian mengipas pelan sebuah ramuan obat yang sedang di masaknya di atas tungku api. Tak lama kemudian, Shangguan Zhao tiba dan meletakkan Li heeng dengan lembut di ruang pengobatan itu.

"Ling fei?" sapa Shangguan Zhao dengan tatapan lembutnya.

Nama gadis itu adalah Ling Fei, ia menoleh dan mendekat padanya. Gadis cantik itu memandang ke arah Li heeng dan tersenyum sangat manis.

"Apa dia sedang terluka?" tanya Ling fei.

"Benar, tanpa sengaja ia terkena luka pukulan dari temannya" ujar Shangguan Zhao.

"Ah Wuyao tidak sengaja, dan aku juga tidak apa-apa, sebentar lagi akan baik-baik saja" ujar Li heeng.

Li heeng tersenyum lalu Ling fei mendekat dan duduk di sampingnya. Sejenak Li heeng terdiam dan juga terpukau dengan wajah cantik yang dimiliki Ling fei. "Waahh.. wanita ini cantik sekali, senyumnya juga sangat lembut, seperti seorang dewi" batin Li heeng menatapnya tanpa berkedip.

"Li heeng? setelah ini, kau harus menyalin teori pembelajaran dari ketuan perguruan Fungyao sebanyak satu kali" ucap Shangguan Zhao memecahkan halusinasi Li heeng.

"Apa?! kenapa guru tiba-tiba memberiku hukuman?" ujar Li heeng.

"Ini akibat dari kesombonganmu yang menyebabkan kau mengalami cidera" ujar Shangguan Zhao.

"Tapi!" bantah Li heeng tak terima.

"Shangguan Zhao? dia sedang sakit, mengapa kau memberinya hukuman" ujar Ling fei terdengar membela.

"Ini keputusanku untuknya, agar ia tak mengulangi kejadian hari ini lagi" ujar Shangguan Zhao.

"Ya ampun, aura yang terlihat sekarang benar-benar aura lembut seorang ibu" batin Li heeng menatap Ling fei.

"Baiklah, di mana bagian yang terasa sakit?" tanya Ling fei.

"Di bagian perutnya" jawab Shangguan Zhao.

Ling fei menyentuh dengan lembut perut Li heeng dan merasakan seberapa kuat aliran darah yang tak lancar dan seberapa kuat pukulan yang menimpa Li heeng pada bagian perutnya. Ling fei berdiri dan pergi ke tempat obat-obatan miliknya di ruangan itu, ia mengambil beberapa dan mulai meracik ramuan obat untuk Li heeng lalu Shangguan Zhao pergi dari sana. Setelah ramuan jadi, Ling fei kembali duduk di samping Li heeng dan memberikan mangkuk kecil berisikan ramuan obat padanya.

"Minumlah ramuan ini kemudian beristirahatlah, besok keadaanmu akan membaik dan jangan masukkan ke hati ucapan guru Shangguan Zhao, dia begini padamu agar kau tak mengulangi kecerobohanmu lagi" ujar Ling fei lalu tersenyum.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now