#60. Sebuah Perjodohan..

65 18 1
                                    

Meski diatas trauma, meski terhalang masa lalu. Hal terpahit yang telah terkubur, tidak bisa menghalangi tujuan keras Li heeng.

••••

Pagi-pagi buta bahkan langit masih redup dengan udara yang sejuk. Li heeng terbangun dari tidur dan lekas bersiap. Setelah itu, ia beranjak pergi ke aula utama namun, di tengah jalan, dirinya berpapasan dengan Dewi keabadian, yang saat itu hendak menuju taman istana untuk perjamuan teh bersama anggota kerajaan. Tetapi, saat melihat Li heeng, Dewi keabadian berhenti. Caranya menatap, membuat Li heeng keheranan.

"Kau.. Dewi keabadian?" Tanya Li heeng dengan wajah polosnya.

"Kau tau dia Dewi keabadian, mengapa kau tidak hormat!!" Bentak pelayan pribadi Dewi itu.

Li heeng lekas menundukkan kepala dan itu membuat Dewi keabadian tersenyum. Meski baru pertama kali bertemu, Dewi Keabadian tampaknya menyukai Li heeng karena terlihat sangat imut.

"Siapa namamu?" Tanya Dewi keabadian.

"Aa.. emm.. Li heeng." Jawabnya.

"Kau sangat manis sekali, setelah ini, maukah kau menemuiku?"

"A-aku? Oh, baiklah."

Dewi Keabadian bergegas pergi menuju perjamuan. Li heeng sampai memiringkan kepalanya dan Bao pun muncul. Ia terheran, siapa yang Li heeng lihat hingga segitunya. Bao pun tersenyum, lalu menepuk pelan dahi Li heeng.

Plak..

"Aww!! Bao!! Apa yang lakukan!"

"Aku memukul dahimu."

"Dasar bodoh!"

"Apa yang kau lihat? Serius sekali."

"Dewi keabadian tersenyum padaku."

"Benarkah? Wah! Nasibmu akan beruntung."

"Beruntung? Eh, Bao?? Tapi aku penasaran, saat kau bilang Dewi keabadian menyukai pangeran Chui Xen Ling, mengapa tidak kita jodohkan saja?"

"Apa kau pikir, pangeran Chui Xen Ling menyukai Dewi Keabadian??"

"Hei!! Dewi keabadian sangat cantik! Apa kau buta!!"

"Aku tau! Tapi bukan itu maksudku. Meski dia cantik, apa dia masuk kriteria pangeran? Jangan sampai kau yang malu!"

"Aku akan bicarakan ini Kaisar Lu, haha!"

Li heeng berlari pergi, dan Bao terdiam kebingungan. Entah apa yang mau Li heeng lakukan, Bao memilih jalur aman dengan pergi dari situ. Sedangkan Li heeng mencari keberadaan Xue luan namun, tampaknya Xue luan sudah pergi ke aula perjamuan. Ia ngedumel sepanjang jalan dan tiba-tiba saja kedua tangan memeluk erat tubuhnya. Li heeng terkejut sembari menampik tangan yang saat ini meraba tubuhnya.

"Lepas!!" Bentak Li heeng kemudian berbalik.

"Mengapa kau terkejut? Ini aku." Ujar Xue luan.

Lagi-lagi kejadian kemarin terbayang di ingatan. Li heeng memalingkan wajah dan tampak sangat ketus.

"Kau masih marah? Ayo katakan padaku, apa yang harus kulakukan agar kemarahanmu ini mereda." Sambung Xue luan.

"Kenapa kau tidak ke perjamuan? Kenapa kau masih ada disini." Ujar Li heeng.

"Aku melihatmu kebingungan, dan tampaknya kau sedang mencariku."

"Perasaan sekali!!"

"Ck! Biar aku selesaikan dulu perjamuan itu, baru aku temui kau lagi." Xue Luan bergegas pergi dan Li heeng menatapnya.

Lotus Perakحيث تعيش القصص. اكتشف الآن