#11. Anggur Penenang..

225 44 8
                                    

Setelah Shangguan Zhao pergi, pembelajaran di ruang aula Yu jin xiang pun usai, semua murid keluar dari sana lalu Feng xi dan Wuyao menghampiri Li heeng yang sedang berdiri sendirian.

"Li heeng, apa kau merasa lelah berdiri sejak tadi?" ucap Wuyao.

"Tidak, aku masih kuat" ujar Li heeng tersenyum.

"Li heeng, tolong, sehari saja kau tidak membuat dirimu dalam kesulitan, kita masih baru di sini, jika kau terus begini apa kau tidak stress dengan hukuman yang menumpuk?" ujar Feng xi.

Tiba-tiba Lin lin lewat dan menyindir Li heeng dengan ketusnya.

"Itu memang pantas untuknya, buat apa kasihan, cih! wanita tak punya sopan santun dan disiplin" ucap Lin lin sembari berjalan pergi.

"Apa yang kau katakan!!" bentak Li heeng seketika marah.

"Apa kau tuli? aku bilang hukuman itu memang pantas untuk orang sepertimu" olok Lin lin.

"Jangan mentang-mentang kau anak dari pemimpin ibu kota ini maka kau bisa seenaknya mengataiku!!" ujar Li heeng mendekat ke arah Lin lin dengan tatapan tajamnya. Feng xi mulai panik dan berusaha mencairkan suasana.

"Sudah-sudah tidak perlu di perpanjang, sudah Li heeng" ucap Feng xi.

"Tidak Feng xi! sejak awal dia ini memang wanita arogan dan sombong!" ujar Li heeng emosi.

"Kau mengataiku apa?!" ujar Lin lin.

"Apa kau juga tuli? kau itu arogan dan sombong, juga jelek!" ketus Li heeng balik mengolok.

Lin lin sangat kesal dan langsung menyerang Li heeng dengan tiba-tiba, Li heeng menghindar lalu balik menyerang Lin lin. Suasana pun berubah menjadi tegang dan kacau, Lin lin dan Li heeng nampak beradu kemampuan di depan ruang aula Yu jin xiang.

"Haduh! bagaimana ini? sekarang mereka berdua berkelahi!" ucap Feng xi panik.

Semua murid langsung singgah menyaksikan perkelahian antara Lin lin dan Li heeng, tak ada satupun yang berani melerai mereka berdua. "Hyaaat!!" teriakan emosi Li heeng. Wuyao berlari mendekat dan mencoba memisahkan mereka berdua namun ia justru terdorong jatuh karena pukulan kuat dari Lin lin.

"Wuyao, hati-hati" ujar Feng xi membantunya berdiri.

Lin lin mengeluarkan energi aliran air bercampur angin yang dapat cepat membeku membentuk benda tajam seperti es, dengan kemampuan api yang Li heeng keluarkan, ia pun tak tinggal diam dan memusatkan kekuatannya itu ke arah Lin lin. Benturan kuat dengan angin yang kencang membuat semuanya menjadi tak terkendali, tak lama kemudian Lin lin dan Li heeng terlempar jauh ke arah yang berlawanan. "Buck!" mereka berdua terhempas dengan kuat, namun tak henti sampai di situ, mereka berdua saling mendekat dan menjambak rambut satu sama lain.

"Dasar wanita norak, tidak sopan! aku lebih tua darimu!" ucap Lin lin emosi.

"Kau wanita tidak tau malu! kau pikir aku takut dan menunduk meski kau lebih tua dariku, aku akan tetap melawanmu!!" ucap Li heeng mengacak rambut Lin lin.

"Kau tadi mengataiku jelek?! kaulah yang jelek!" ujar Lin lin menjambak sambil mendorong Li heeng.

"Kau yang jelek kecebong! kau rasakan ini!!" ujar Li heeng menjambak dengan kuat.

Semua guru di perguruan Fungyao keluar dan kaget melihat kegaduhan itu, Shangguan Zhao langsung berlari mendekat dan menarik tangan Li heeng untuk menjauhkannya dari Lin lin.

"Cukup Li heeng!!" tegas Shangguan Zhao menahan Li heeng.

"Tidak akan!! sebelum aku bisa membungkam mulutnya dan merontokkan rambutnya, aku tak akan tenang!" ujar Li heeng geram sembari melepas alas kakinya dan hendak melemparkan ke arah Lin lin.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang